|
JLJ 6 (3) (2017)
Joyful Learning Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj
|
|
HUBUNGAN KINERJA GURU DAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
PKN KELAS V
Arina
Sarofah* Arini Estiastuti
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
PENDAHULUAN
Pemerintah telah menetapkan UU No. 20 Tahun 2003,
pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pancasila dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Namun pendidikan Indonesia saat ini belum
terlaksana secara optimal. Padahal tujuan pendidikan yaitu membekali peserta
didik untuk menghadapi era globalisasi seperti saat ini. Pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di
sekolah (Depdiknas, 2007:1). Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air (Winarno, 2014:15).
Keberhasilan dalam
pembangunan bangsa serta meningkatkan sumber daya manusia sangat ditentukan
oleh usaha bersama dalam pendidikan yang
dalam hal ini sasaran usaha pendidikan adalah siswa sekolah dasar yang
tujuannya untuk menyiapkan sumber daya manusia dimasa yang akan datang untuk
lebih meningkat. Tenaga pendidik yang profesional sangat menentukan
keberhasilan pendidikan, karena adanya kinerja guru yang tidak profesional
adalah sia-sia, itulah sebabnya selalu terdapat inovasi pendidikan khusunya
peningkatan keprofesionalan guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya
peran guru dalam dunia pendidikan. Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan
pengertian performance sebagai hasil
kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih
luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung (Wibowo, 2014:7). Sedangkan kinerja guru adalah melaksanakan proses
pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas disamping
mengerjakan kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi sekolah dan
administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan kepada siswa.
Tidak hanya kinerja guru yang berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan,
ketersediaan sarana prasarana sekolah akan lebih menunjang dalam menciptakan
pendidikan yang bermutu. Salah satu
sarana prasarana yang dibutuhkan adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah
segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam
belajarnya (Sudjana, 2013:77).
Berdasarkan
observasi dan wawancara terhadap guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Tugu Kota Semarang diketahui bahwa kinerja guru dalam pembelajaran
menggunakan model dan metode mengajar yang berbeda-beda, hal tersebut
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Selain itu
sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar. Berdasarkan permasalahan hasil belajar mata pelajaran PKn
tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar
terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian
terdahulu tentang kinerja guru dilakukan oleh Marintan Debora Saragih (2013)
dengan judul “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar Guru SD
Keacamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial memberikan pengaruh terhadap guru dalam
proses belajar-mengajar di kelas, sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil
belajar siswa. Penelitian serupa dilakukan oleh Mukhtiar Yusuf dan Ruslan Tahun
2014 Vol 3 No (1) ISSN:2301-4678 dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional
Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA
se-kota Ternate”. Penelitian selanjutnya juga dilakukan oleh Nurhaidah Jurnal
Pesona Dasar Tahun 2014 Vol 2 No (3) ISSN 2337-9227 dengan judul “Pengembangan
Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di
Sekolah Dasar”. Penelitian lain terkait dengan kinerja guru dilakukan oleh M
Deni Siregar, N Danles, dan Lasmawan Tahun 2013 e-journal Universitas
Pendidikan Ganesa Vol 3 dengan judul “Kontribusi Manajemen Kepala Sekolah,
Kinerja Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs Mu’allimin NW Pancor”.
Penelitian juga
dilakukan oleh Supriyono (2015) dengan judul Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak
terhadap Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas
XII IPS Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian tersebut terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan penggunaan media buku teks terhadap hasil belajar
siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur terjadi
peningkatan prestasi belajar yaitu 21.37 yaitu selisih 70.95 pembelajaran yang
menggunakan teks – 49.58 pembelajaran yang belum menggunakan media buku teks.
Penelitian selanjutnya terkait dengan sumber belajar atau fasilitas belajar
dilakukan oleh Malchatur Duwit Tahun 2016 Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 4 No
(2) ISSN: 2338-3402 dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan
Siswa Terhadap Hasil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan
Kabupaten Sorong Selatan”. Penelitian serupa dilakukan oleh Khairani, Parida
Angriani, dan Eva Alviawati Jurnal Pendidikan Geografi Tahun 2014 Vol 1 No (1)
ISSN:2356-5225 dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber
Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9
Banjarmasin”.
Penelitian serupa
dilakukan oleh Havva Sebile Savasci dan Ekber Tomul (2013) dengan judul “The Relationship between Educatinal Resource
of Scholl and Academic Achievement”. Hasil penelitian tersebut bahwa
hubungan antara sumber daya pendidikan sekolah dan prestasi akademik secara
keseluruhan memiliki hubungan dan signifikan, anatar skor SBS siswa, pelayaan
guru, kualitas guru Turki, dan guru penunjang lainnya. Berdasarkan hal tersebut
dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara sumber daya pendidikan dan perastasi
akademik. Penelitian internasional terkait kinerja guru dilakukan oleh Ruth
Zuzofsky,dkk dengan judul “Teacher’s
Qualifications and Their Impact on Student Achievement Findings from TIMSS-2003
Data in Israel”.Kemudian penelitian oleh Lily Wong Journal of Information Technology Education Tahun 2013 Vol 12
dengan judul Student Engagement with
Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes.
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dikemukakan di atas perlu dikaji lebih lanjut,
yaitu penelitiingin mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar
terhadap hasil siswa melalui penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Guru dan
Sumber Belajar dengan Hasil Belajar PKn Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
Tugu Kota Semarang”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan
pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyono,2015:14).
Populasi penelitian
ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantar Tugu Kota Semarang,
sedangkan sampel penelitian menggunakan teknik proportional random sampling sejumlah 60 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas (independen) yaitu
kinerja guru dan sumber belajar, sedangkan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar PKn.
Kinerja guru dalam
penelitian ini terdapat delapan indikator (Rusman, 2014:99) yaitu (1) kemampuan membuka
pelajaran, (2) sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) penguasaan bahan
belajar, (4) kegiatan belajar mengajar, (5) kemampuan menggunakan media
pembelajaran, (6) evaluasi pembelajaran, (7) kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran, dan (8) kemampuan mengadakan tindak lanjut. Sedangkan sumber
belajar memiliki lima indikator (Sudjana, 2013:79) yaitu (1) pesan, (2) manusia
bahan pengajaran, (3) alat dan perlengkapan belajar, (4) teknik (aktivitas),
dan (5) lingkungan.
Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2015:308). Teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru menggunakan
teknik angket dan observasi guru kelas V, data sumber belajar diperoleh
menggunakan teknik skala psikologi, sedangkan data hasil belajar menggunakan
tes untuk hasil belajar kognitif, dan observasi untuk hasil belajar afektif dan
psikomotorik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian diujicobakan
terlebih dahulu kemuadian dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Data
hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, uji
prasyarat yang berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji mulikolinieritas,
selanjutnya uji korelasi product moment
untuk mengetahui hubungan antara variabel kinerja guru dengan hasil belajar
PKn, dan variabel sumber belajar dengan hasil belajar PKn, dan analisis regresi
ganda untuk mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil
belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung
multiperan dari guru (Rusman, 2014:58). Keberhasilan
suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kinerja guru, sehingga semua
tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran merupakan tugas dan
tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan
guru. Berdasarkan
perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel
kinerja guru diketahui skor minimum adalah 90 dan skor maksimum 137, mean sebesar
116,63, range sebesar 47, dan simpangan baku (SD) sebesar 12,443.
Tabel
1 Kategori Kinerja Guru
No.
|
Skor Total
|
Freku-ensi
|
Persen-tase
|
Interpres-tasi
|
1.
|
90- 97
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
97- 104
|
4
|
6,67%
|
Jelek
|
3.
|
104-111
|
10
|
16,67%
|
Cukup
|
4.
|
111-118
|
11
|
18,33%
|
Baik
|
5.
|
118-137
|
30
|
50%
|
Sangat Baik
|
Berdasarkan tabel 1 kategori kinerja guru
diketahui bahwa kinerja guru yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 50%,
18,33% kinerja guru baik, 16,67% kinerja guru cukup, 6,67% kinerja guru jelek,
dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Sumber belajar
adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada
seseorang dalam belajarnya (Sudjana, 2013:77). Arif S. Sadiman (dalam Rohani,
2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang
(peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar
disebut sebagai sumber belajar. Berdasarkan
perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel
sumber belajar diketahui bahwa skor minimum adalah 75 dan skor maksimum 106,
mean sebesar 90,48, range sebesar 31, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,2616.
Tabel
2 Kategori Sumber Belajar
No.
|
Skor Total
|
Freku-ensi
|
Persen-tase
|
Interpres-tasi
|
1.
|
75-80
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
80-85
|
11
|
18,33%
|
Jelek
|
3.
|
85-90
|
15
|
25%
|
Cukup
|
4.
|
90-95
|
12
|
20%
|
Baik
|
5.
|
95-106
|
17
|
28,33%
|
Sangat Baik
|
Berdasarkan tabel 2 kategori sumber belajar
diketahui bahwa sebanyak 5 siswa atau 8,33% yang menggunakan sumber belajar
pada saat pembelajaran pada kategori sangat jelek, 11 siswa atau 18,33% pada
kategori jelek, 15 siswa atau 25% yang menggunakan sumber belajar pada kategori
cukup, 12 siswa atau 20% pada kategori baik, dan 17 siswa atau 28,33% yang
menggunakan sumber belajar pada kategori sangat baik.
guru jelek, dan
8,33% kinerja guru sangat jelek.
Hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami
kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung
pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik mempelajari
tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh merupakan penguasaan
konsep (Rifa’I dan Ani, 2012:69). Senada dengan pandangan tersebut Sudjana
(2008:49) mengemukakan bahwa hasil belajar nampak dalam perubahan tingkah laku
yang secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan
pengajaran (tujuan instruksional). Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS
21 diketahui bahwa variabel hasil belajar PKn hasil belajar terendah atau
minimum adalah 55.5 dan hasil belajar tertinggi atau maksimum adalah 100,
rata-rata hasil belajar atau mean sebesar 79,24, range sebesar 44,5, dan
simpangan baku (SD) sebesar 11,654.
Tabel
3 Kategori Hasil Belajar PKn
No.
|
Skor Total
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Interprestasi
|
1.
|
80
keatas
|
30
|
50%
|
Sangat
Memuaskan
|
2.
|
70-79
|
15
|
25%
|
Memuaskan
|
3.
|
60-69
|
12
|
20%
|
Cukup
|
4.
|
50-59
|
3
|
5%
|
Kurang
|
5.
|
49
kebawah
|
0
|
0%
|
Sangat
Kurang
|
Berdasarkan
tabel 3 kategori hasil belajar PKn terdapat 3 siswa atau 5% dengan kategori
kurang, 12 siswa atau 20% dengan kategori cukup, 15 siswa atau 25% dengan
kategori memuaskan, dan 30 siswa atau 50% dengan kategori sangat memuaskan.
Berdasarkan analisis regresi
ganda menunjukkan bahwa Fhitung34,023 dan Sig. F Change 0,000 atau
Sig. F Change < 0,05. Kemudian diketahui Ftabel pada taraf siginfikansi α =
0,05 dengan df pembilang 2 dan df penyebut 60-2-1 = 57 sebesar 3,17, karena Fhitung
sebesar 34,023 lebih besar
dari Ftabel sebesar
3,17 (Fh >
Ft) maka koefisien korelasi
multipel antara Y dengan X1 dan X2
signifikan. Adapun diperoleh hasil
rhitung sebesar 0,738 sedangkan rtabel pada taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 adalah sebesar 0,254.
Hasil analisis tersebut terlihat
bahwa nilai rhitung lebih
besar dari nilai
rtabel (0,738 > 0,254).
Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat hubungan yang positif dan
signifikan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn siswa kelas
V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Variabel kinerja guru
terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,721 > 0,254) dengan taraf signifikansi
5% dan N = 60, maka dapat dikatakan bahwa kinerja
guru memiliki hubungan yang kuat dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN
Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
Variabel sumber belajar terdapat hubungan
positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,548
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60, maka
dapat dikatakan bahwa sumber belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar PKn
siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang pada kategori
sedang.
Variabel
kinerja guru dan sumber belajar terdapat hubungan positif dan signifikan dengan
hasil belajar PKn yang ditunjukkan dengan nilai rhitung>rtabel (0,738
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat
dikatakan kinerja guru dan sumber belajar memiliki hubungan yang kuat dengan
hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang
sebesar 52,8%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing I
Dra. Arini Estiastuti, M.Pd. dan dosen pembimbing II Dr. Drs. Ali Sunarso,
M.Pd. yang telah memberikan bimbingandan dorongan serta doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Debora,
Marintan Saragih. 2013. “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar
Guru SD Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 10 (1).
Duwit,
Malchatur. 2016. “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa Terhadap
Hsil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan Kabupaten
Sorong Selatan”.Jurnal Pendidikan
Indonesia, 4 (2) ISSN: 2338-3402.
Khairani,dkk.
2014. “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.Jurnal Pendidikan Geografi, 1 (1)
ISSN:2356-5225.
Nadeem,
Mohammad, dkk. 2011. “Teacher’s
Competencies and Faktors Affecting the Performance of Female Teachers in
Bahawalpur Pakista”n.International Journal of Business and Social Science.
2 (19).
Nurhaidah.
2014. “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang
Berkualitas di Sekolah Dasar”.Jurnal
Pesona Dasar 2 (3) ISSN 2337-9227.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafino Persada.
Selbile, Havva Savasci dan Tomul, Ekber.
2013. “The Relationship between
Educatinal Resource of Scholl and Academic Achievement. International
Educations Studies”. 6 (4) ISSN 1913-9020.
Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2013. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. 2014. Statistika
untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supriyono. 2013. “Pengaruh Teks Bacaan
dan Cetak terhadap Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur
pada Kelas XII IPS Tahun Pelajaran 2013/2014”.
3 (1) ISSN 2442-9449.
User, Moh Usman. 2016. Menjadi Guru Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winarno. 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Isi, Strategi, dan Penilaian.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wong, Lily. 2013. “Student Engagement with Online Resources and Its Impact on Learning
Outcomes”.Journal of Information Technology EducationVol. 12.
Yusuf, Mukhtar dan Ruslan. 2014. “Pengaruh
Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil
Belajar Siswa di SMA se-kota Ternate”. 3
(1)ISSN:2301-4.