HUBUNGAN KINERJA GURU DAN SUMBER BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR PKN KELAS V
MANUSKRIP
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ARINA SAROFAH
1401413373
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2017
HUBUNGAN
KINERJA GURU DAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN KELAS V
Arina Sarofah1, Arini
Estiastuti
Jurusan Pendidika Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
arinasarofah@gmail.com
Sawangan RT 03 RW 07, Leksono, Wonosobo,
Jawa Tengah
085647845232
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn kelas V SDN Gugus
Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian
korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel yaitu kinerja guru dan sumber belajar sebagai variabel bebas dan hasil
belajar PKn sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang dengan
sampel penelitian berjumlah 60 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik angket, skala psikologi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data
menggunakan teknik statistik deskriptif dan analisis korelasi. Berdasarkan
analisis data, dapat dijelaskan bahwa kinerja guru kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantara dalam kategori sangat baik 68%, sumber belajar yang digunakan siswa
dalam kategori baik 48,33%, dan hasil belajar PKn siswa kelas V dalam kategori
sangat memuaskan 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya hubungan
kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn dalam kategori kuat
dengan rhitung sebesar 0,738 dengan taraf signifikasi 5%, N = 60,
dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajr PKn siswa kelas V
SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang sebesar 52,8%.
Kata
kunci:
kinerja guru, sumber belajar, dan hasil belajar PKn
THE
CORRELATION BETWEEN TEACHER PERFORMANCE, LEARNING RESOURCES AND LEARNING
OUTCOMES OF CIVICSAT 5th GRADE
Arina Sarofah1, Arini
Estiastuti2
Primary
School Teachers Education Departement
Faculty Of Education
Semarang
State University
arinasarofah@gmail.com
Sawangan RT 03 RW 07, Leksono, Wonosobo,
Central Java
085647845232
Abstract
This research aimed to exam the
correlation betweenteacher performance, learning resources andlearning outcomes
of civicsat 5rth grade students of Elementary Schools in Ki Hajar
Dewantara cluster, Tugu, Semarang. This research was correlation research using
quantitative approach. There were three variables in this research, namely teacher
performance and learning resources as independent variables and learning
outcomes of civics as dependent variable. The population of this research were
all students of5th grade,
they were about 60 students. Questionnaire technique was used to collect the
data. Descriptive statistic, correlation
analysis, and double linear regression were used to analyze the data. Based on
the data analysis could be explained that performanceof 5th grade teachers was categorized
very good of 68%,learning resources wichwere categorized in good category of
48.33%, and the civis learning outcomes of 5th grade in categorezed
very satisfied of 50%.The
results showed the influence of the correlation betweenteacher
performance, learning resources andlearning outcomes of civicsat 5th
grade students was highwith its rcount
was 0.738and significance value was 5%. In conclusion,there was a positive
correlation between teacher performance, learning resources andlearning
outcomes of civicsat 5th grade students of Elementary Schoolsin Ki Hajar Dewantara cluster, Tugu Semarang
of 52.8%.
Keywords: learning
outcomes of civics, learning resources, and teacher performance
PENDAHULUAN
Pemerintah telah
menetapkan UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila
dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Namun pendidikan Indonesia saat ini belum terlaksana
secara optimal. Padahal tujuan pendidikan yaitu membekali peserta didik untuk
menghadapi era globalisasi seperti saat ini. Pendidikan kewarganegaraan adalah
salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah (Depdiknas, 2007:1).
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (Winarno, 2014:15).
Keberhasilan dalam pembangunan
bangsa serta meningkatkan sumber daya manusia sangat ditentukan oleh usaha
bersama dalam pendidikan yang dalam hal
ini sasaran usaha pendidikan adalah siswa sekolah dasar yang tujuannya untuk
menyiapkan sumber daya manusia dimasa yang akan datang untuk lebih meningkat.
Tenaga pendidik yang profesional sangat menentukan keberhasilan pendidikan,
karena adanya kinerja guru yang tidak profesional adalah sia-sia, itulah
sebabnya selalu terdapat inovasi pendidikan khusunya peningkatan
keprofesionalan guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran guru
dalam dunia pendidikan. Kinerja berasal dari
pengertian performance. Ada pula yang
memberikan pengertian performance
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses
pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2014:7). Sedangkan kinerja guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar
kelas disamping mengerjakan kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi
sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan
kepada siswa. Tidak hanya
kinerja guru yang berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan, ketersediaan
sarana prasarana sekolah akan lebih menunjang dalam menciptakan pendidikan yang
bermutu. Salah satu sarana prasarana
yang dibutuhkan adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala daya yang
dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajarnya (Sudjana,
2013:77).
Berdasarkan observasi dan wawancara
terhadap guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota
Semarang diketahui bahwa kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model dan
metode mengajar yang berbeda-beda, hal tersebut disesuaikan dengan materi
pembelajaran dan karakteristik siswa. Selain itu sumber belajar yang digunakan
oleh guru dan siswa dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
permasalahan hasil belajar mata pelajaran PKn tersebut, peneliti ingin mengetahui
hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian terdahulu tentang kinerja
guru dilakukan oleh Marintan Debora Saragih (2013) dengan judul “Hubungan
Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar Guru SD Keacamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial memberikan pengaruh terhadap guru dalam proses
belajar-mengajar di kelas, sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil
belajar siswa. Penelitian serupa dilakukan oleh
Mukhtiar Yusuf dan Ruslan Tahun 2014 Vol 3 No (1) ISSN:2301-4678 dengan judul
“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota Ternate”. Penelitian selanjutnya
juga dilakukan oleh Nurhaidah Jurnal Pesona Dasar Tahun 2014 Vol 2 No (3) ISSN
2337-9227 dengan judul “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber
Daya Manusia Yang Berkualitas di Sekolah Dasar”. Penelitian lain terkait dengan
kinerja guru dilakukan oleh M Deni Siregar, N Danles, dan Lasmawan Tahun 2013
e-journal Universitas Pendidikan Ganesa Vol 3 dengan judul “Kontribusi
Manajemen Kepala Sekolah, Kinerja Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran dan
Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs
Mu’allimin NW Pancor”.
Penelitian juga dilakukan oleh
Supriyono (2015) dengan judul Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap Hasil
Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS Tahun
Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian tersebut terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan penggunaan media buku teks terhadap hasil belajar siswa kelas
XII IPS di SMA Negeri 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur terjadi peningkatan
prestasi belajar yaitu 21.37 yaitu selisih 70.95 pembelajaran yang menggunakan
teks – 49.58 pembelajaran yang belum menggunakan media buku teks.Penelitian
selanjutnya terkait dengan sumber belajar atau fasilitas belajar dilakukan oleh
Malchatur Duwit Tahun 2016 Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 4 No (2) ISSN:
2338-3402 dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa
Terhadap Hasil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan
Kabupaten Sorong Selatan”. Penelitian serupa dilakukan oleh Khairani, Parida
Angriani, dan Eva Alviawati Jurnal Pendidikan Geografi Tahun 2014 Vol 1 No (1)
ISSN:2356-5225 dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber
Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.
Penelitian
serupa dilakukan oleh Havva Sebile Savasci dan Ekber Tomul (2013) dengan judul
“The Relationship between Educatinal
Resource of Scholl and Academic Achievement”. Hasil penelitian tersebut
bahwa hubungan antara sumber daya pendidikan sekolah dan prestasi akademik
secara keseluruhan memiliki hubungan dan signifikan, anatar skor SBS siswa,
pelayaan guru, kualitas guru Turki, dan guru penunjang lainnya. Berdasarkan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara sumber daya pendidikan dan
perastasi akademik. Penelitian internasional terkait kinerja guru dilakukan
oleh Ruth Zuzofsky,dkk dengan judul “Teacher’s
Qualifications and Their Impact on Student Achievement Findings from TIMSS-2003
Data in Israel”.Kemudian penelitian oleh Lily Wong Journal of Information Technology Education Tahun 2013 Vol 12
dengan judul Student Engagement with
Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas perlu dikaji lebih lanjut, yaitu penelitiingin mengetahui
hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil siswa melalui
penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Guru dan Sumber Belajar dengan Hasil
Belajar PKn Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang”.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyono,2015:14).
Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantar Tugu Kota
Semarang, sedangkan sampel penelitian menggunakan teknik proportional random sampling sejumlah 60 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas (independen) yaitu kinerja
guru dan sumber belajar, sedangkan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar PKn.
Kinerja
guru dalam penelitian ini terdapat delapan indikator (Rusman, 2014:99) yaitu (1) kemampuan membuka
pelajaran, (2) sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) penguasaan bahan
belajar, (4) kegiatan belajar mengajar, (5) kemampuan menggunakan media
pembelajaran, (6) evaluasi pembelajaran, (7) kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran, dan (8) kemampuan mengadakan tindak lanjut. Sedangkan sumber
belajar memiliki lima indikator (Sudjana, 2013:79) yaitu (1) pesan, (2) manusia
bahan pengajaran, (3) alat dan perlengkapan belajar, (4) teknik (aktivitas),
dan (5) lingkungan.
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2015:308). Teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru menggunakan
teknik angket dan observasi guru kelas V, data sumber belajar diperoleh
menggunakan teknik skala psikologi, sedangkan data hasil belajar menggunakan
tes untuk hasil belajar kognitif, dan observasi untuk hasil belajar afektif dan
psikomotorik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian diujicobakan
terlebih dahulu kemuadian dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Data
hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, uji
prasyarat yang berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji mulikolinieritas,
selanjutnya uji korelasi product momentuntuk
mengetahui hubungan antara variabel kinerja guru dengan hasil belajar PKn, dan
variabel sumber belajar dengan hasil belajar PKn, dan analisis regresi ganda
untuk mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar
PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung
multiperan dari guru (Rusman, 2014:58). Keberhasilan
suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kinerja guru, sehingga semua
tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran merupakan tugas dan
tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan
guru. Berdasarkan
perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel kinerja
guru diketahui skor minimum adalah 90 dan skor maksimum 137, mean sebesar
116,63, range sebesar 47, dan simpangan baku (SD) sebesar 12,443.
Tabel 1 Kategori Kinerja Guru
No.
|
Skor Total
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Interprestasi
|
1.
|
90 ≤ ST < 97
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
97 ≤ ST < 104
|
4
|
6,67%
|
Jelek
|
3.
|
104 ≤ ST < 111
|
10
|
16,67%
|
Cukup
|
4.
|
111 ≤ ST < 118
|
11
|
18,33%
|
Baik
|
5.
|
118 ≤ ST < 137
|
30
|
50%
|
Sangat Baik
|
(Sundayana,
2016:11)
Berdasarkan tabel 1 kategori kinerja
guru diketahui bahwa kinerja guru yang memiliki kategori sangat baik sebanyak
50%, 18,33% kinerja guru baik, 16,67% kinerja guru cukup, 6,67% kinerja guru
jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Sumber
belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan
kepada seseorang dalam belajarnya (Sudjana, 2013:77). Arif S. Sadiman (dalam
Rohani, 2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber yang ada di luar diri
seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses
belajar disebut sebagai sumber belajar. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif
menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel sumber belajar diketahui bahwa
skor minimum adalah 75 dan skor maksimum 106, mean sebesar 90,48, range sebesar
31, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,2616.
Tabel 2 Kategori Sumber Belajar
No.
|
Skor Total
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Interprestasi
|
1.
|
75 ≤ ST < 80
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
80 ≤ ST < 85
|
11
|
18,33%
|
Jelek
|
3.
|
85 ≤ ST < 90
|
15
|
25%
|
Cukup
|
4.
|
90 ≤ ST < 95
|
12
|
20%
|
Baik
|
5.
|
95 ≤ ST < 106
|
17
|
28,33%
|
Sangat Baik
|
(Sundayana,
2016:11)
Berdasarkan tabel 2 kategori sumber
belajar diketahui bahwa sebanyak 5 siswa atau 8,33% yang menggunakan sumber
belajar pada saat pembelajaran pada kategori sangat jelek, 11 siswa atau 18,33%
pada kategori jelek, 15 siswa atau 25% yang menggunakan sumber belajar pada
kategori cukup, 12 siswa atau 20% pada kategori baik, dan 17 siswa atau 28,33%
yang menggunakan sumber belajar pada kategori sangat baik.
guru
jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik
mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh merupakan
penguasaan konsep (Rifa’I dan Ani, 2012:69). Senada dengan pandangan tersebut
Sudjana (2008:49) mengemukakan bahwa hasil belajar nampak dalam perubahan
tingkah laku yang secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal
melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif
menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel hasil belajar PKn hasil belajar
terendah atau minimum adalah 55.5 dan hasil belajar tertinggi atau maksimum
adalah 100, rata-rata hasil belajar atau mean sebesar 79,24, range sebesar
44,5, dan simpangan baku (SD) sebesar 11,654.
Tabel 3 Kategori Hasil Belajar PKn
No.
|
Skor Total
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Interprestasi
|
1.
|
80 keatas
|
30
|
50%
|
Sangat Memuaskan
|
2.
|
70-79
|
15
|
25%
|
Memuaskan
|
3.
|
60-69
|
12
|
20%
|
Cukup
|
4.
|
50-59
|
3
|
5%
|
Kurang
|
5.
|
49 kebawah
|
0
|
0%
|
Sangat Kurang
|
(Sundayana,
2016:11)
Berdasarkan
tabel 3 kategori hasil belajar PKn terdapat 3 siswa atau 5% dengan kategori
kurang, 12 siswa atau 20% dengan kategori cukup, 15 siswa atau 25% dengan
kategori memuaskan, dan 30 siswa atau 50% dengan kategori sangat memuaskan.
Tabel 4 Output SPSS Analsis Regresi Ganda (X1 dan X2
dengan Y)
Model Summary
|
|||||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Change Statistics
|
||||
R Square Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
|||||
1
|
.738a
|
.544
|
.528
|
8.00481
|
.544
|
34.023
|
2
|
57
|
.000
|
a.
Predictors: (Constant), Sumber Belajar, Kinerja Guru
|
Berdasarkan
tabel 4, menunjukkan bahwa Fhitung34,023 dan Sig. F Change 0,000
atau Sig. F Change < 0,05. Kemudian diketahui Ftabel pada taraf siginfikansi α = 0,05 dengan df
pembilang 2 dan df penyebut 60-2-1 = 57 sebesar 3,17, karena Fhitung
sebesar 34,023 lebih besar
dari Ftabel sebesar
3,17 (Fh >
Ft) maka koefisien korelasi
multipel antara Y dengan X1 dan X2
signifikan. Adapun diperoleh hasil
rhitung sebesar 0,738 sedangkan rtabel pada taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 adalah sebesar 0,254.
Hasil analisis tersebut terlihat
bahwa nilai rhitung lebih
besar dari nilai
rtabel (0,738 > 0,254). Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat hubungan
yang positif dan signifikan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil
belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Variabel kinerja guru
terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,721 > 0,254) dengan taraf signifikansi
5% dan N = 60, maka dapat dikatakan bahwa kinerja guru
memiliki hubungan yang kuat dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki
Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
Variabel sumber belajar terdapat
hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,548
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60, maka
dapat dikatakan bahwa sumber belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar PKn
siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang pada kategori
sedang.
Variabel kinerja guru dan sumber belajar
terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn yang
ditunjukkan dengan nilai rhitung>rtabel (0,738
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat
dikatakan kinerja guru dan sumber belajar memiliki hubungan yang kuat dengan
hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang
sebesar 52,8%.
UCAPAN
TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing I Dra. Arini Estiastuti, M.Pd. dan dosen pembimbing II
Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. yang telah memberikan bimbingandan dorongan serta
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Debora,
Marintan Saragih. 2013. “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar
Guru SD Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 10 (1).
Duwit,
Malchatur. 2016. “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa
Terhadap Hsil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan
Kabupaten Sorong Selatan”.Jurnal
Pendidikan Indonesia, 4 (2) ISSN:
2338-3402.
Khairani,dkk.
2014. “Pengaruh
Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi
Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.Jurnal
Pendidikan Geografi, 1 (1) ISSN:2356-5225.
Nadeem,
Mohammad, dkk. 2011. “Teacher’s
Competencies and Faktors Affecting the Performance of Female Teachers in
Bahawalpur Pakista”n.International Journal of Business and Social Science.
2 (19).
Nurhaidah.
2014. “Pengembangan
Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di
Sekolah Dasar”.Jurnal Pesona Dasar 2
(3) ISSN 2337-9227.
Rusman.
2014. Model-Model Pembelajaran,
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafino Persada.
Selbile,
Havva Savasci dan Tomul, Ekber. 2013. “The
Relationship between Educatinal Resource of Scholl and Academic Achievement.
International Educations Studies”. 6 (4) ISSN
1913-9020.
Sudjana,
Nana dan Achmad Rivai. 2013. Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supriyono.
2013. “Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap
Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS
Tahun Pelajaran 2013/2014”. 3 (1)
ISSN 2442-9449.
User,
Moh Usman. 2016. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo. 2014. Manajemen
Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winarno.
2014. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
Wong,
Lily. 2013. “Student
Engagement with Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes”.Journal
of Information Technology EducationVol. 12.
Yusuf,
Mukhtar dan Ruslan. 2014. “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru
Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota
Ternate”. 3 (1)ISSN:2301-4.
PENDAHULUAN
Pemerintah telah
menetapkan UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila dan UUD 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Namun pendidikan Indonesia saat ini belum terlaksana secara optimal.
Padahal tujuan pendidikan yaitu membekali peserta didik untuk menghadapi era
globalisasi seperti saat ini. Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata
pelajaran yang harus diajarkan di sekolah (Depdiknas, 2007:1). Pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (Winarno, 2014:15).
Keberhasilan dalam pembangunan
bangsa serta meningkatkan sumber daya manusia sangat ditentukan oleh usaha
bersama dalam pendidikan yang dalam hal
ini sasaran usaha pendidikan adalah siswa sekolah dasar yang tujuannya untuk
menyiapkan sumber daya manusia dimasa yang akan datang untuk lebih meningkat.
Tenaga pendidik yang profesional sangat menentukan keberhasilan pendidikan,
karena adanya kinerja guru yang tidak profesional adalah sia-sia, itulah
sebabnya selalu terdapat inovasi pendidikan khusunya peningkatan
keprofesionalan guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran guru
dalam dunia pendidikan. Kinerja berasal dari
pengertian performance. Ada pula yang
memberikan pengertian performance
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses
pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2014:7). Sedangkan kinerja guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar
kelas disamping mengerjakan kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi
sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan
kepada siswa. Tidak hanya
kinerja guru yang berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan, ketersediaan
sarana prasarana sekolah akan lebih menunjang dalam menciptakan pendidikan yang
bermutu. Salah satu sarana prasarana
yang dibutuhkan adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala daya yang
dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajarnya (Sudjana,
2013:77).
Berdasarkan observasi dan wawancara
terhadap guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota
Semarang diketahui bahwa kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model dan
metode mengajar yang berbeda-beda, hal tersebut disesuaikan dengan materi
pembelajaran dan karakteristik siswa. Selain itu sumber belajar yang digunakan
oleh guru dan siswa dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
permasalahan hasil belajar mata pelajaran PKn tersebut, peneliti ingin mengetahui
hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian terdahulu tentang kinerja
guru dilakukan oleh Marintan Debora Saragih (2013) dengan judul “Hubungan
Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar Guru SD Keacamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial memberikan pengaruh terhadap guru dalam proses
belajar-mengajar di kelas, sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil
belajar siswa. Penelitian serupa dilakukan oleh
Mukhtiar Yusuf dan Ruslan Tahun 2014 Vol 3 No (1) ISSN:2301-4678 dengan judul
“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota Ternate”. Penelitian selanjutnya
juga dilakukan oleh Nurhaidah Jurnal Pesona Dasar Tahun 2014 Vol 2 No (3) ISSN
2337-9227 dengan judul “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber
Daya Manusia Yang Berkualitas di Sekolah Dasar”. Penelitian lain terkait dengan
kinerja guru dilakukan oleh M Deni Siregar, N Danles, dan Lasmawan Tahun 2013
e-journal Universitas Pendidikan Ganesa Vol 3 dengan judul “Kontribusi
Manajemen Kepala Sekolah, Kinerja Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran dan
Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs
Mu’allimin NW Pancor”.
Penelitian juga dilakukan oleh
Supriyono (2015) dengan judul Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap Hasil
Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS Tahun
Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian tersebut terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan penggunaan media buku teks terhadap hasil belajar siswa kelas
XII IPS di SMA Negeri 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur terjadi peningkatan
prestasi belajar yaitu 21.37 yaitu selisih 70.95 pembelajaran yang menggunakan
teks – 49.58 pembelajaran yang belum menggunakan media buku teks. Penelitian
selanjutnya terkait dengan sumber belajar atau fasilitas belajar dilakukan oleh
Malchatur Duwit Tahun 2016 Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 4 No (2) ISSN:
2338-3402 dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa
Terhadap Hasil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan
Kabupaten Sorong Selatan”. Penelitian serupa dilakukan oleh Khairani, Parida
Angriani, dan Eva Alviawati Jurnal Pendidikan Geografi Tahun 2014 Vol 1 No (1)
ISSN:2356-5225 dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber
Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.
Penelitian
serupa dilakukan oleh Havva Sebile Savasci dan Ekber Tomul (2013) dengan judul
“The Relationship between Educatinal
Resource of Scholl and Academic Achievement”. Hasil penelitian tersebut
bahwa hubungan antara sumber daya pendidikan sekolah dan prestasi akademik
secara keseluruhan memiliki hubungan dan signifikan, anatar skor SBS siswa,
pelayaan guru, kualitas guru Turki, dan guru penunjang lainnya. Berdasarkan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara sumber daya pendidikan dan
perastasi akademik. Penelitian internasional terkait kinerja guru dilakukan
oleh Ruth Zuzofsky,dkk dengan judul “Teacher’s
Qualifications and Their Impact on Student Achievement Findings from TIMSS-2003
Data in Israel”.Kemudian penelitian oleh Lily Wong Journal of Information Technology Education Tahun 2013 Vol 12
dengan judul Student Engagement with
Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas perlu dikaji lebih lanjut, yaitu penelitiingin mengetahui
hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil siswa melalui
penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Guru dan Sumber Belajar dengan Hasil
Belajar PKn Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang”.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyono,2015:14).
Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantar Tugu Kota
Semarang, sedangkan sampel penelitian menggunakan teknik proportional random sampling sejumlah 60 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas (independen) yaitu
kinerja guru dan sumber belajar, sedangkan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar PKn.
Kinerja
guru dalam penelitian ini terdapat delapan indikator (Rusman, 2014:99) yaitu (1) kemampuan membuka
pelajaran, (2) sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) penguasaan bahan
belajar, (4) kegiatan belajar mengajar, (5) kemampuan menggunakan media
pembelajaran, (6) evaluasi pembelajaran, (7) kemampuan menutup kegiatan pembelajaran,
dan (8) kemampuan mengadakan tindak lanjut. Sedangkan sumber belajar memiliki
lima indikator (Sudjana, 2013:79) yaitu (1) pesan, (2) manusia bahan
pengajaran, (3) alat dan perlengkapan belajar, (4) teknik (aktivitas), dan (5)
lingkungan.
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2015:308).
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru
menggunakan teknik angket dan observasi guru kelas V, data sumber belajar
diperoleh menggunakan teknik skala psikologi, sedangkan data hasil belajar
menggunakan tes untuk hasil belajar kognitif, dan observasi untuk hasil belajar
afektif dan psikomotorik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
diujicobakan terlebih dahulu kemuadian dilakukan uji validitas dan uji
reabilitas. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis
deskriptif, uji prasyarat yang berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji
mulikolinieritas, selanjutnya uji korelasi product
moment untuk mengetahui hubungan antara variabel kinerja guru dengan hasil
belajar PKn, dan variabel sumber belajar dengan hasil belajar PKn, dan analisis
regresi ganda untuk mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan
hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota
Semarang.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung
multiperan dari guru (Rusman, 2014:58). Keberhasilan
suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kinerja guru, sehingga semua
tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran merupakan tugas dan
tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan
guru. Berdasarkan
perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel
kinerja guru diketahui skor minimum adalah 90 dan skor maksimum 137, mean
sebesar 116,63, range sebesar 47, dan simpangan baku (SD) sebesar 12,443.
Tabel 1 Kategori Kinerja Guru
No.
|
Skor Total
|
Freku-ensi
|
Persen-tase
|
Interpres-tasi
|
1.
|
90- 97
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
97- 104
|
4
|
6,67%
|
Jelek
|
3.
|
104-111
|
10
|
16,67%
|
Cukup
|
4.
|
111-118
|
11
|
18,33%
|
Baik
|
5.
|
118-137
|
30
|
50%
|
Sangat Baik
|
Berdasarkan tabel 1 kategori kinerja
guru diketahui bahwa kinerja guru yang memiliki kategori sangat baik sebanyak
50%, 18,33% kinerja guru baik, 16,67% kinerja guru cukup, 6,67% kinerja guru
jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Sumber
belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan
kepada seseorang dalam belajarnya (Sudjana, 2013:77). Arif S. Sadiman (dalam
Rohani, 2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber yang ada di luar diri
seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses
belajar disebut sebagai sumber belajar. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif
menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel sumber belajar diketahui bahwa
skor minimum adalah 75 dan skor maksimum 106, mean sebesar 90,48, range sebesar
31, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,2616.
Tabel 2 Kategori Sumber Belajar
No.
|
Skor Total
|
Freku-ensi
|
Persen-tase
|
Interpres-tasi
|
1.
|
75-80
|
5
|
8,33%
|
Sangat Jelek
|
2.
|
80-85
|
11
|
18,33%
|
Jelek
|
3.
|
85-90
|
15
|
25%
|
Cukup
|
4.
|
90-95
|
12
|
20%
|
Baik
|
5.
|
95-106
|
17
|
28,33%
|
Sangat Baik
|
Berdasarkan tabel 2 kategori sumber
belajar diketahui bahwa sebanyak 5 siswa atau 8,33% yang menggunakan sumber
belajar pada saat pembelajaran pada kategori sangat jelek, 11 siswa atau 18,33%
pada kategori jelek, 15 siswa atau 25% yang menggunakan sumber belajar pada
kategori cukup, 12 siswa atau 20% pada kategori baik, dan 17 siswa atau 28,33%
yang menggunakan sumber belajar pada kategori sangat baik.
guru
jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik
mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh merupakan
penguasaan konsep (Rifa’I dan Ani, 2012:69). Senada dengan pandangan tersebut
Sudjana (2008:49) mengemukakan bahwa hasil belajar nampak dalam perubahan
tingkah laku yang secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal
melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif
menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel hasil belajar PKn hasil belajar
terendah atau minimum adalah 55.5 dan hasil belajar tertinggi atau maksimum
adalah 100, rata-rata hasil belajar atau mean sebesar 79,24, range sebesar
44,5, dan simpangan baku (SD) sebesar 11,654.
Tabel 3 Kategori Hasil Belajar PKn
No.
|
Skor Total
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Interprestasi
|
1.
|
80 keatas
|
30
|
50%
|
Sangat Memuaskan
|
2.
|
70-79
|
15
|
25%
|
Memuaskan
|
3.
|
60-69
|
12
|
20%
|
Cukup
|
4.
|
50-59
|
3
|
5%
|
Kurang
|
5.
|
49 kebawah
|
0
|
0%
|
Sangat Kurang
|
Berdasarkan
tabel 3 kategori hasil belajar PKn terdapat 3 siswa atau 5% dengan kategori
kurang, 12 siswa atau 20% dengan kategori cukup, 15 siswa atau 25% dengan
kategori memuaskan, dan 30 siswa atau 50% dengan kategori sangat memuaskan.
Berdasarkan
analisis regresi ganda menunjukkan bahwa Fhitung34,023 dan Sig. F
Change 0,000 atau Sig. F Change < 0,05. Kemudian diketahui Ftabel
pada taraf siginfikansi α = 0,05 dengan
df pembilang 2 dan df penyebut 60-2-1 = 57 sebesar 3,17, karena Fhitung
sebesar 34,023 lebih besar dari Ftabel sebesar
3,17 (Fh >
Ft) maka koefisien korelasi
multipel antara Y dengan X1 dan X2
signifikan. Adapun diperoleh hasil
rhitung sebesar 0,738 sedangkan rtabel pada taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 adalah sebesar 0,254.
Hasil analisis tersebut terlihat
bahwa nilai rhitung lebih
besar dari nilai
rtabel (0,738 > 0,254). Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat hubungan
yang positif dan signifikan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil
belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Variabel kinerja guru
terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,721 > 0,254) dengan taraf signifikansi
5% dan N = 60, maka dapat dikatakan bahwa kinerja guru
memiliki hubungan yang kuat dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki
Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
Variabel sumber belajar terdapat
hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel (0,548
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60, maka
dapat dikatakan bahwa sumber belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar PKn
siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang pada kategori
sedang.
Variabel kinerja guru dan sumber belajar
terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn yang
ditunjukkan dengan nilai rhitung>rtabel (0,738
> 0,254) dengan taraf
signifikansi 5% dan N
= 60 dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat
dikatakan kinerja guru dan sumber belajar memiliki hubungan yang kuat dengan
hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang
sebesar 52,8%.
UCAPAN
TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing I Dra. Arini Estiastuti, M.Pd. dan dosen pembimbing II
Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. yang telah memberikan bimbingandan dorongan serta
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Debora,
Marintan Saragih. 2013. “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar
Guru SD Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 10 (1).
Duwit,
Malchatur. 2016. “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa
Terhadap Hsil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan
Kabupaten Sorong Selatan”.Jurnal Pendidikan
Indonesia, 4 (2) ISSN: 2338-3402.
Khairani,dkk.
2014. “Pengaruh
Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi
Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.Jurnal
Pendidikan Geografi, 1 (1) ISSN:2356-5225.
Nadeem, Mohammad,
dkk. 2011. “Teacher’s Competencies and Faktors
Affecting the Performance of Female Teachers in Bahawalpur Pakista”n.International
Journal of Business and Social Science. 2 (19).
Nurhaidah.
2014. “Pengembangan
Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di
Sekolah Dasar”.Jurnal Pesona Dasar 2
(3) ISSN 2337-9227.
Rusman.
2014. Model-Model Pembelajaran,
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafino Persada.
Selbile,
Havva Savasci dan Tomul, Ekber. 2013. “The
Relationship between Educatinal Resource of Scholl and Academic Achievement.
International Educations Studies”. 6 (4) ISSN
1913-9020.
Sudjana,
Nana dan Achmad Rivai. 2013. Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supriyono.
2013. “Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap
Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS
Tahun Pelajaran 2013/2014”. 3 (1)
ISSN 2442-9449.
User,
Moh Usman. 2016. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo. 2014. Manajemen
Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winarno.
2014. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
Wong,
Lily. 2013. “Student
Engagement with Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes”.Journal
of Information Technology EducationVol. 12.
Yusuf,
Mukhtar dan Ruslan. 2014. “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru
Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota
Ternate”. 3 (1)ISSN:2301-4.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
|
FORMULIR
|
No.Dokumen
|
FM
06
|
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
|
No.Revisi
|
00
|
|
Tanggal berlaku
|
Juni
2016
|
||
Halaman
|
1dari1
|
Kami
menerangkan bahwa
manuskrip
berikut ini,
NamaPenulis :
Arina Sarofah
Aϐiliasi :
PGSD FIP UNNES
Judul Artikel : Hubungan Kinerja Guru dan Sumber
Belajar dengan Hasil Belajar PKn Kelas V
Tanggal dikirim :..........................................................................................................
Setelah ditelaah oleh Dewan Penyunting
Jurnal
.........................................., dinyatakan*):
1.
Diterima
tanpa
perbaikan
2.
Diterima
dengan sedikit perbaikan
3.
Diterima
dengan banyak
perbaikan
4.
Ditolak karena tidak memenuhi
syarat
Demikian
surat
keterangan ini dibuat
berdasarkan rekomendasi
mitra
bestari,
agar bisa
digunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui,
Ketua Dewan
Penyunting,
Fitria Dwi
Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd. NIP 19850606
200912 2 007
Keterangan:
*) dilingkari salah satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar