Rabu, 16 Januari 2019

Joyful Learning Journal HUBUNGAN KINERJA GURU DAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN KELAS V



JLJ 6 (3) (2017)

Joyful Learning Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN KELAS V

Arina Sarofah* Arini Estiastuti

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
________________
Sejarah Artikel:
Diterima Juli 2017
Disetujui Agustus 2017
Dipublikasikan  September 2017
________________
Keywords:
learning outcomes of civics; learning resources; and teacher performance ______________
Abstrak
______________________________________________________________
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kinerja guru dan sumber belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar PKn sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang dengan sampel penelitian berjumlah 60 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, skala psikologi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan analisis korelasi. Berdasarkan analisis data, dapat dijelaskan bahwa kinerja guru kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara dalam kategori sangat baik 68%, sumber belajar yang digunakan siswa dalam kategori baik 48,33%, dan hasil belajar PKn siswa kelas V dalam kategori sangat memuaskan 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn dalam kategori kuat dengan rhitung sebesar 0,738 dengan taraf signifikasi 5%, N = 60, dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajr PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang sebesar 52,8%.
Abstract
______________________________________________________________
This research aimed to exam the correlation betweenteacher performance, learning resources andlearning outcomes of civicsat 5rth grade students of Elementary Schools in Ki Hajar Dewantara cluster, Tugu, Semarang. This research was correlation research using quantitative approach. There were three variables in this research, namely teacher performance and learning resources as independent variables and learning outcomes of civics as dependent variable. The population of this research were all students of5th grade, they were about 60 students. Questionnaire technique was used to collect the data.  Descriptive statistic, correlation analysis, and double linear regression were used to analyze the data. Based on the data analysis could be explained that performanceof 5th grade teachers was categorized very good of 68%,learning resources wichwere categorized in good category of 48.33%, and the civis learning outcomes of 5th grade in categorezed very satisfied of 50%.The results showed the influence of the correlation betweenteacher performance, learning resources andlearning outcomes of civicsat 5th grade students was highwith its rcount was 0.738and significance value was 5%. In conclusion,there was a positive correlation between teacher performance, learning resources andlearning outcomes of civicsat 5th grade students of Elementary Schoolsin Ki Hajar Dewantara cluster, Tugu Semarang of 52.8%.
© 2017 Universitas Negeri Semarang
*Alamat korespondensi:
Sawangan RT 03 RW 07, Leksono, Wonosobo
 E-mail: arinasarofah@gmail.com
ISSN 2252-6366


PENDAHULUAN

Pemerintah telah menetapkan UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun pendidikan Indonesia saat ini belum terlaksana secara optimal. Padahal tujuan pendidikan yaitu membekali peserta didik untuk menghadapi era globalisasi seperti saat ini. Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah (Depdiknas, 2007:1). Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (Winarno, 2014:15).
Keberhasilan dalam pembangunan bangsa serta meningkatkan sumber daya manusia sangat ditentukan oleh usaha bersama dalam pendidikan  yang dalam hal ini sasaran usaha pendidikan adalah siswa sekolah dasar yang tujuannya untuk menyiapkan sumber daya manusia dimasa yang akan datang untuk lebih meningkat. Tenaga pendidik yang profesional sangat menentukan keberhasilan pendidikan, karena adanya kinerja guru yang tidak profesional adalah sia-sia, itulah sebabnya selalu terdapat inovasi pendidikan khusunya peningkatan keprofesionalan guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan. Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2014:7). Sedangkan kinerja guru adalah melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas disamping mengerjakan kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan dan layanan kepada siswa. Tidak hanya kinerja guru yang berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan, ketersediaan sarana prasarana sekolah akan lebih menunjang dalam menciptakan pendidikan yang bermutu. Salah  satu sarana prasarana yang dibutuhkan adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajarnya (Sudjana, 2013:77).
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang diketahui bahwa kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model dan metode mengajar yang berbeda-beda, hal tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Selain itu sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan permasalahan hasil belajar mata pelajaran PKn tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian terdahulu tentang kinerja guru dilakukan oleh Marintan Debora Saragih (2013) dengan judul “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar Guru SD Keacamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial memberikan pengaruh terhadap guru dalam proses belajar-mengajar di kelas, sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. Penelitian serupa dilakukan oleh Mukhtiar Yusuf dan Ruslan Tahun 2014 Vol 3 No (1) ISSN:2301-4678 dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota Ternate”. Penelitian selanjutnya juga dilakukan oleh Nurhaidah Jurnal Pesona Dasar Tahun 2014 Vol 2 No (3) ISSN 2337-9227 dengan judul “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di Sekolah Dasar”. Penelitian lain terkait dengan kinerja guru dilakukan oleh M Deni Siregar, N Danles, dan Lasmawan Tahun 2013 e-journal Universitas Pendidikan Ganesa Vol 3 dengan judul “Kontribusi Manajemen Kepala Sekolah, Kinerja Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs Mu’allimin NW Pancor”.
Penelitian juga dilakukan oleh Supriyono (2015) dengan judul Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian tersebut terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan media buku teks terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur terjadi peningkatan prestasi belajar yaitu 21.37 yaitu selisih 70.95 pembelajaran yang menggunakan teks – 49.58 pembelajaran yang belum menggunakan media buku teks. Penelitian selanjutnya terkait dengan sumber belajar atau fasilitas belajar dilakukan oleh Malchatur Duwit Tahun 2016 Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 4 No (2) ISSN: 2338-3402 dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa Terhadap Hasil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan”. Penelitian serupa dilakukan oleh Khairani, Parida Angriani, dan Eva Alviawati Jurnal Pendidikan Geografi Tahun 2014 Vol 1 No (1) ISSN:2356-5225 dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.
Penelitian serupa dilakukan oleh Havva Sebile Savasci dan Ekber Tomul (2013) dengan judul “The Relationship between Educatinal Resource of Scholl and Academic Achievement”. Hasil penelitian tersebut bahwa hubungan antara sumber daya pendidikan sekolah dan prestasi akademik secara keseluruhan memiliki hubungan dan signifikan, anatar skor SBS siswa, pelayaan guru, kualitas guru Turki, dan guru penunjang lainnya. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara sumber daya pendidikan dan perastasi akademik. Penelitian internasional terkait kinerja guru dilakukan oleh Ruth Zuzofsky,dkk dengan judul “Teacher’s Qualifications and Their Impact on Student Achievement Findings from TIMSS-2003 Data in Israel”.Kemudian penelitian oleh Lily Wong Journal of Information Technology Education Tahun 2013 Vol 12 dengan judul Student Engagement with Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas perlu dikaji lebih lanjut, yaitu penelitiingin mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar terhadap hasil siswa melalui penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Guru dan Sumber Belajar dengan Hasil Belajar PKn Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyono,2015:14).
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantar Tugu Kota Semarang, sedangkan sampel penelitian menggunakan teknik proportional random sampling sejumlah 60  siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independen) yaitu kinerja guru dan sumber belajar, sedangkan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar PKn.
Kinerja guru dalam penelitian ini terdapat delapan indikator (Rusman,  2014:99) yaitu (1) kemampuan membuka pelajaran, (2) sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) penguasaan bahan belajar, (4) kegiatan belajar mengajar, (5) kemampuan menggunakan media pembelajaran, (6) evaluasi pembelajaran, (7) kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) kemampuan mengadakan tindak lanjut. Sedangkan sumber belajar memiliki lima indikator (Sudjana, 2013:79) yaitu (1) pesan, (2) manusia bahan pengajaran, (3) alat dan perlengkapan belajar, (4) teknik (aktivitas), dan (5) lingkungan.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2015:308). Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru menggunakan teknik angket dan observasi guru kelas V, data sumber belajar diperoleh menggunakan teknik skala psikologi, sedangkan data hasil belajar menggunakan tes untuk hasil belajar kognitif, dan observasi untuk hasil belajar afektif dan psikomotorik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian diujicobakan terlebih dahulu kemuadian dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, uji prasyarat yang berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji mulikolinieritas, selanjutnya uji korelasi product moment untuk mengetahui hubungan antara variabel kinerja guru dengan hasil belajar PKn, dan variabel sumber belajar dengan hasil belajar PKn, dan analisis regresi ganda untuk mengetahui hubungan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multiperan dari guru (Rusman, 2014:58).  Keberhasilan suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kinerja guru, sehingga semua tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan guru. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel kinerja guru diketahui skor minimum adalah 90 dan skor maksimum 137, mean sebesar 116,63, range sebesar 47, dan simpangan baku (SD) sebesar 12,443.
Tabel 1 Kategori Kinerja Guru
No.
Skor Total
Freku-ensi
Persen-tase
Interpres-tasi
1.
90- 97
5
8,33%
Sangat Jelek
2.
97- 104
4
6,67%
Jelek
3.
104-111
10
16,67%
Cukup
4.
111-118
11
18,33%
Baik
5.
118-137
30
50%
Sangat Baik

Berdasarkan tabel 1 kategori kinerja guru diketahui bahwa kinerja guru yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 50%, 18,33% kinerja guru baik, 16,67% kinerja guru cukup, 6,67% kinerja guru jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya (Sudjana, 2013:77). Arif S. Sadiman (dalam Rohani, 2010:186) berpendapat bahwa segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel sumber belajar diketahui bahwa skor minimum adalah 75 dan skor maksimum 106, mean sebesar 90,48, range sebesar 31, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,2616.

Tabel 2 Kategori Sumber Belajar
No.
Skor Total
Freku-ensi
Persen-tase
Interpres-tasi
1.
75-80
5
8,33%
Sangat Jelek
2.
80-85
11
18,33%
Jelek
3.
85-90
15
25%
Cukup
4.
90-95
12
20%
Baik
5.
95-106
17
28,33%
Sangat Baik

Berdasarkan tabel 2 kategori sumber belajar diketahui bahwa sebanyak 5 siswa atau 8,33% yang menggunakan sumber belajar pada saat pembelajaran pada kategori sangat jelek, 11 siswa atau 18,33% pada kategori jelek, 15 siswa atau 25% yang menggunakan sumber belajar pada kategori cukup, 12 siswa atau 20% pada kategori baik, dan 17 siswa atau 28,33% yang menggunakan sumber belajar pada kategori sangat baik.
guru jelek, dan 8,33% kinerja guru sangat jelek.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh merupakan penguasaan konsep (Rifa’I dan Ani, 2012:69). Senada dengan pandangan tersebut Sudjana (2008:49) mengemukakan bahwa hasil belajar nampak dalam perubahan tingkah laku yang secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa variabel hasil belajar PKn hasil belajar terendah atau minimum adalah 55.5 dan hasil belajar tertinggi atau maksimum adalah 100, rata-rata hasil belajar atau mean sebesar 79,24, range sebesar 44,5, dan simpangan baku (SD) sebesar 11,654.

Tabel 3 Kategori Hasil Belajar PKn
No.
Skor Total
Frekuensi
Persentase
Interprestasi
1.
80 keatas
30
50%
Sangat Memuaskan
2.
70-79
15
25%
Memuaskan
3.
60-69
12
20%
Cukup
4.
50-59
3
5%
Kurang
5.
49 kebawah
0
0%
Sangat Kurang

Berdasarkan tabel 3 kategori hasil belajar PKn terdapat 3 siswa atau 5% dengan kategori kurang, 12 siswa atau 20% dengan kategori cukup, 15 siswa atau 25% dengan kategori memuaskan, dan 30 siswa atau 50% dengan kategori sangat memuaskan.
Berdasarkan analisis regresi ganda menunjukkan bahwa Fhitung34,023 dan Sig. F Change 0,000 atau Sig. F Change < 0,05. Kemudian diketahui Ftabel pada  taraf siginfikansi α = 0,05 dengan df pembilang 2 dan df penyebut 60-2-1 = 57 sebesar 3,17, karena Fhitung sebesar  34,023 lebih  besar  dari  Ftabel  sebesar  3,17  (Fh  >  Ft)  maka koefisien korelasi multipel antara Y dengan X1 dan X2  signifikan. Adapun  diperoleh  hasil  rhitung  sebesar  0,738 sedangkan  rtabel  pada taraf  signifikansi  5%  dan  N = 60 adalah  sebesar  0,254.  Hasil  analisis tersebut  terlihat  bahwa  nilai  rhitung  lebih  besar  dari  nilai  rtabel  (0,738  > 0,254).  Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat hubungan yang positif dan signifikan kinerja guru dan sumber belajar dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Variabel kinerja guru terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel  (0,721 > 0,254) dengan taraf  signifikansi  5%  dan  N = 60, maka dapat dikatakan bahwa kinerja guru memiliki hubungan yang kuat dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang.
Variabel sumber belajar terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn dengan nilai rhitung>rtabel  (0,548  > 0,254) dengan taraf  signifikansi  5%  dan  N = 60, maka dapat dikatakan bahwa sumber belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang pada kategori sedang.
Variabel kinerja guru dan sumber belajar terdapat hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar PKn yang ditunjukkan dengan nilai rhitung>rtabel  (0,738  > 0,254) dengan taraf  signifikansi  5%  dan  N = 60  dan koefisien determinasi 0,528 sehingga dapat dikatakan kinerja guru dan sumber belajar memiliki hubungan yang kuat dengan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang sebesar 52,8%.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing I Dra. Arini Estiastuti, M.Pd. dan dosen pembimbing II Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. yang telah memberikan bimbingandan dorongan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Debora, Marintan Saragih. 2013. “Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Mengajar Guru SD Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 10 (1).
Duwit, Malchatur. 2016. “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Keefektifan Siswa Terhadap Hsil Belajar pada Materi Jamur Siswa Kelas X SMA YPK Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan”.Jurnal Pendidikan Indonesia, 4 (2)  ISSN: 2338-3402.
Khairani,dkk. 2014. “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMAN 9 Banjarmasin”.Jurnal Pendidikan Geografi, 1 (1)  ISSN:2356-5225.
Nadeem, Mohammad, dkk. 2011. “Teacher’s Competencies and Faktors Affecting the Performance of Female Teachers in Bahawalpur Pakista”n.International Journal of Business and Social Science. 2 (19).
Nurhaidah. 2014. “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas di Sekolah Dasar”.Jurnal Pesona Dasar 2 (3)  ISSN 2337-9227.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafino Persada.
Selbile, Havva Savasci dan Tomul, Ekber. 2013. “The Relationship between Educatinal Resource of Scholl and Academic Achievement. International Educations Studies”. 6 (4) ISSN 1913-9020.
Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2013. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supriyono. 2013. “Pengaruh Teks Bacaan dan Cetak terhadap Hasil Belajar di SMAN 1 Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur pada Kelas XII IPS Tahun Pelajaran 2013/2014”. 3 (1) ISSN 2442-9449.
User, Moh Usman. 2016. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winarno. 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
Wong, Lily. 2013. “Student Engagement with Online Resources and Its Impact on Learning Outcomes”.Journal of Information Technology EducationVol. 12.
Yusuf, Mukhtar dan Ruslan. 2014. “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA se-kota Ternate”. 3 (1)ISSN:2301-4.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar