LAPORAN OBSERVASI SD
Di susun untuk memenuhi tugas akhir semester 1
Mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Drs. Purnomo, M.Pd
Di susun oleh :
ARINA SAROFAH
1401413373
Rombel 6
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat dan rahmat_Nya, sehingga saya sebagai penulis dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang bertema tentang kegiatan pembelajaran di
SD NEGERI 1 SAWANGAN. Laporan penelitian ini dibuat guna menyelesaikan tugas
Pengantar Ilmu Pendidikan.
Banyak pihak
yang terlibat selama kami melakukan penelitian maupun dalam penulisan hasil
penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala
Sekolah dan Guru SD NEGERI 1 SAWANGAN
2. Ibu
Suratminah, S.Pd sebagai guru kelas IV
SD NEGERI 1 SAWANGAN
3. Siswa-siswa
kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
Saya sebagai penulis menyadari dalam menyusun laporan
hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan
hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Daftar
isi
Kata
Pengantar..................................................................................................... i
Daftar
isi..............................................................................................................
ii
Pendahuluan
1. Latar
Belakang................................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
3. Tujuan
................................................................................................................ 1
4. Manfaat
............................................................................................................. 2
Kajian
Pustaka
1. Model
Pembelajaran ......................................................................................... 3
2. Strategi
Pembelajaran
...................................................................................... 4
3. Teknik
Pembelajaran ....................................................................................... 4
Hasil
Observasi
1. Kegiatan
Pembelajaran
...................................................................................... 6
2. Metode
Pembelajaran ...................................................................................... 7
3. Pendekatan
Pembelajaran
................................................................................. 8
4. Menejemen
Pembelajaran ................................................................................ 8
Penutup
1. Simpulan
.......................................................................................................... 10
2. Saran
................................................................................................................. 10
Daftar
Pustaka
...................................................................................................... 11
Lampiran
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu proses pembelajaran
harus terjadi kerjasama yang baik antara siswa dan guru. Guru sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran harus bisa menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi murid. Pada anak usia sekolah dasar, anak cenderung lebih
tertarik pada pemebalajaran yang melibatkan mereka secara langsung, karena
mereka akan lebih paham dan mengerti dengan pembelajaran yang konkret.
Permasalahan pendidikan akan selalu
muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi
dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk
menjadikan suatu pembelajaran menjadi tempat tukar pikiran antar siswa melalui
berbagai pendekatan, model serta metode yang cocok untuk diterapkan pada anak
usia sekolah dasar. Guru harus bisa merangkum itu semua menjadi sebuah strategi
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian di kelas IV SD NEGERI 1
SAWANGAN ini dilaksanakan untuk mengetahui bahwa guru melakukan pengajaran di
dalam kelas dengan menggunakan sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran,
sehingga dalam proses pembelajaran, guru mempunyai acauan dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimankah kegiatan pembelajaran
dikelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN?
2. Apakah guru kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN telah
menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat?
3. Bagaimanakah pendekatan guru dan siswa dalam
pembelajaran?
4. Bagaimanakah menejemen pembelajaran di kelas IV SD
NEGERI 1 SAWANGAN?
1.3 Tujuan Observasi
1. Mengetahui proses pembelajaran
dikelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
2. Menganalisis metode atau model pembelajaran
yang digunakan kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
3. Menganalisis pendekatan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran
4. Menganalilis menejemen pembelajaran
di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
1.4 Manfaat Observasi
1. Sebagai masukan bagi guru dalam
mengelola dan meningkatkan kedisiplinan belajar dalam proses pembelajaran.
2. Motivasi bagi guru dalam memberikan
pembelajaran yang menarik dan interaktif.
3. Bagi penulis dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan karena telah terjun langsung ke lapangan yaitu dengan
melakukan observasi.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran sangatlah bervariasi tetapi yang kami kuasai adalah model
pembelajaran seperti model pembelajaran koorperatif, kontekstual, realistik,
dan model pembelajaran konvensional.
2.1.1
Model peembelajaran kooperatif adalah
strategi belajar mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja,membantu diantara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok. Pada pembelajaran kooperatif keberhasilan belajar tidak hanya
tergantung dari guru dan kemampuaan indivindu secara utuh, tetapi juga dari
pihak yang terlibat dalam pembelajaran itu. Pembelajaran kooperatif memberi
kepercayaan kepada siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam kelompok kecil,
menyelesaikan suatu permasalahan atau mengerjakan tugas bersama. Hal ini berbeda
dari pembelajaran kompetitif dimana para siswa berkompetensi untuk menjadi yang
terbaik. Demikian juga pembelajaran kooperatif berbeda dari pembejaran
individual yang menuntut siswa untuk dapat bekerja sendiri.
2.1.2
Model pembelajaran kontekstual merupakan
prosespembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami
makna materi ajar dengan megaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari
hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki
pengetahuan atau ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi
sendiri secara aktif pemahamannya. Model pembelajaran kontekstual membantu guru
mengaitkan antar materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
2.1.3
Model pembelajaran Realistik merupakan
suatu model pembelajaran yang dilakuka oleh guru terhadap siswa dengan
menampilkan hal – hal yang nyata yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran
yang diajarkan.
2.1.4
Model pembelajarankonvensional merupakan
Pembelajaran yang didasarkan pada asumsi-asumsi menurut model transmisi
memandang bahwa pengetahuan terdiri dari potongan-potongan fakta. Siswa
mempelajari pengetahuan atau keterampilan dari bagian-bagian ke keseluruhan.
Diasumsikan bahwa penguasaan terhadap pengetahuan atau keterampilan yang
kompleks dapat dicapai secara langsung apabila siswa sebelumnya telah
mempelajari bagian-bagian pengetahuan tersebut.
2.2 Strategi
Belajar Mengajar
2.2.1
Pendekatan kelompok kecil
Kelompok kecil
biasanya terdiri dari 2 sampai 5 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.2
Pendekatan kelompok sedang
Kelompok
sedang biasanya terdiri dari 5 sampai 10 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.3
Pendekatan kelompok besar
Kelompok besar
biasanya terdiri dari 20 sampai 30 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.4
Pendekatan kelompok clasikal
Kelompok
clasikal biasanya terdiri dari 30 sampai 40 siswa dalam proses belajar
mengajar.
2.3 Teknik
dalam proses belajar mengajar
2.3.1
Teknik Diskusi
Teknik
diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seseorang
guru disekolah, yang dimana dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara
dua atau lebih indivindu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,memecahkan
masalah dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
2.3.2 Teknik
kerja kelompok
Teknik kerja
kelompok dalah suatu cara mengajar, diman siswa didalam kelas dipandang sebagai
suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama
dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusan
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
2.3.3 Teknik
penemuan (discovery)
Tenik
penemuan merupakan proses dimana seseorang siswa melakukan proses mental yang
harus mampu mengasilimasikan sesuatu konsep atau prinsip yang dimaksud proses
mental ialah mengamati, mencerna, mengerti mengolong – golongkan, membuat
dungaan membuat kesimpulan.
2.3.4 Tenik
penyajian tanya jawab
Teknik
penyajian tanya jawab ialah suatu cara untuk memberikan motivasi pada siswa
agar bangkit pemikirannyauntuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau
mengajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan
guru agar dimengerti, bermanfaat dan dapat diingat dengan baik.
2.3.5 Teknik
ceramah
Teknik
ceramah adalah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan
dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana sesorang guru menularkan pengetahuannya
kepada siswa secara lisan atau ceramah.
HASIL OBSERVASI
1.1
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
3.1.1
Gambaran Objek Observasi
3.1.1.1
I dentitas Observer
Nama
: Arina
Sarofah
Tempat,
tanggal lahir : Banjarnegara, 25
Januari 1995
Semester : 1
Jurusan
: Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
: Universitas Negeri
Semarang
3.1.1.2
Identitas Narasumber
Nama : Suratminah, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
3.1.1.3 Pelaksanaan Observasi
hari, tanggal : Senin, 2 Desember 2013
pukul : 07.30 – 10.30 WIB
tempat : Kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
alamat
: Desa Sawangan,
Kecamatan Leksono, Kabupaten
Wonosobo
jumlah
peserta : 41 siswa
3.1.2
Proses Pembelajaran
3.1.2.1 Membuka
Pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan
menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan
membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
3.1.2.2 Mempersiapkan
perlengkapan belajar mengajar
Guru bersama peserta didik
mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
3.1.2.3 Tanya
jawab
Guru memberikan gambar-gambar
tentang bentuk-bentuk bangun, yaitu bangun datar dan bangun ruang dengan
variasi gambar yang menarik. Sehingga para pesrta didik mampuk menebak gambar
tersebut dengan tepat dan cepat.
3.1.2.4
Pemberian materi
Guru mulai memberikan materi tentang
bangun mata pelajaran matematika. Guru menjelaskan tentang sisi dan rusuk pada
bangun sambil memperlihatkan gambar tadi sebagai media pembelajaran. Guru
saling berinteraksi dengan pesrta didik dengan adanya tanya jawab pada proses
pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi sktif dan tidak membosankan.
Walau keadaan di dalam rung kelas ramai karena masih ada beberapa peserta didik
yang asyk ngobrol sendiri, namun guru mencoba menenangkan dan terus melakukan
proses pembelajaran. Kemudian guru juga membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok kecil untuk saling diskusi dari materi yang telah di sampaikan.
3.1.2.5
Diadakan kuis
Guru memberikan kuis tentang materi
yang telah di berikan dengan memberika pertanyaan seputar gambar tadi.
3.1.2.6 Akhir kegiatan pembelajaran
Guru menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. Guru dan siswa melakukan
do’a bersama dan selanjutnya guru memberi salam serta pesrta didik menjawab
salam.
3.2
METODE
PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang di gunakan
adalah dengan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode
pemberian kuis. Metode yang dipilih juga sangat menentukan keberhasilan sustu
pembelajaran, karena jalinan komunikasi dari guru kepada siswa, dari siswa
kepada guru, maupun dari siswa kepada siswa lain harus terjalin dengan baik.
Dengan metode diskusi akan terjadi pertukaran pikiran antar siswa dan saling
berani mengungkapkan pendapatnya untuk mencari solusi dari seatu permasalahan
serta menumbuhkan sifat kerja sama yang baik. Dengan metode tanya jawab peserta
didik dapat bertanya tentang materi yang belum dipahami kepada guru, dan guru
akan menjawab pertanyaan tersebut. Dengan metode pemberian kuis siswa mencoba
menganailis kembali materi yang telah di sampaikan oleh guru.
3.3
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
Dalam
proses pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN, guru kelas menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Induktif. Pendekatan Induktif adalah pendekatan
yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau
observasi. Suatu observasi yang dilakukan
berkali – kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Pendekatan induktif ini
dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan
didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak
fakta semakin mendukung hasil simpulan. Pendekatan induktif dirancang
berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Selain itu juga membutuhkan
guru yang terampil dalam bertanya dalam penerapannya. Melalui pertanyaan –
pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap
materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan
pendekatan pembelajaran induktif ini, jadinya sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, di mana guru
harus menjadi pembimbing untuk membuat siswa berpikir.
Dalam
pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN, guru mengadakan tanya jawab
dengan gambar sebelum memulai pemberian materi untuk menjalin komunikasi yang
baik antara siswa dan guru. Setelah itu baru guru memberikan materi dan
mengadakan diskusi dngan kelompok kecil. Kemudian guru memberikan kuis agar
pesrta didik benar-benar bisa memahami materi yang telah di sampaikan.
3.4
MENEJEMEN
PEMBELAJARAN
3.4.1
Pengunaan Bahasa
Penggunaan
bahasa yang dilakukan sangatlah tepat karena disesuaikan dengan umur dan daya
tangkap kata siswa. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
3.4.2
Penggunaan Waktu
Waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan jadwal yang telah di
tetapkan. Guru dapat memenejemen waktu
dengan baik, sehingga semua materi dapat tersampaikan.
3.4.3
Variasi Gerak
Variasi gerak yang
dilakukan guru pada proses pembelajaran sangat qpenyampaian materidengan
beberapa gerakan tubuh yang dapat menarik siswa.
3.4.4
Teknik Bertanya
Teknik bertanya yang
dilakukan guru sangat menarik. Pertanyaan yang diajukan bukanlah pertanyaan
yang hanya mempunyai satu jawaban melainkan pertanyaan yang jawabannya
bervariasi dimana dapat membuat siswa dapat menemukan sendiri.
3.4.5
Penguasaan Kelas
Penguasaan kelas belum
terlalu kondusif, karena masih ada dua orang yang ngobrol sendiri. Tapi guru
berusaha untuk mengkondusifkan kelas.
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian
yang telah disajikan terdahulu, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi
bahwa proses pembelajaran matematika kelas V SD NEGERI 1 SAWANGAN berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini
dikarenakan guru selalu mempertimbangan metode, model atau strategi yang tepat
digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses pembelajaran. Sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, dan tanya jawab. Proses
pembelajaran matematika berjalan dengan optimal dan disenangi oleh peserta
didik.
4.2 Saran
Dalam suatu proses pembelajaran yang
perlu diperhatikan oleh guru adalah kesesuaian proses pembelajaran dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Selain itu guru juga harus
menggunakan model, pendekatan dan metode yang tepat sehingga peserta didik
dapat menerima informasi dengan optimal. Guru sebagai pemimpin dalam kelas
diharapkan untuk memberikan lebih motivasi serta penghargaan berupa pujian pada
peserta didik, dan sugestikan pada pemikiran, bahwa setiap peserta didik
memliki pengetahuan, disinilah guru berperan sangat penting untuk menerapkan
serta membimbing peserta didik untuk mengeksplor semua pengetahuan mereka.
Daftar
Pustaka
Kyriacou Chris. 2009. Efectif
Teaching theory and practice. Bandung: Nusa Media
http://syariffauzan.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-pair-check.html