TEORI DAN ALIRAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Drs. Purnomo, M.Pd
Disusun oleh:
Arina Sarofah
1401413373
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PEMBUKA
1. Latar Belakang
Di dalam duian pendidikan terdapat aliran-aliran pendidikan yang dimulai sejak awal
hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi
muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya.
Terdapat beberapa aliran pendidikan, salah
satunya aliran pendidikan klasik. Pada aliran klasik di bagi menjadi empat
aliran pendidikan, yaitu aliran pendidikan empirisme, aliran pendidikan
nativisme, aliran pendidikan naturalisme, dan aliran pendidikan kovergensi.
Pendidikan tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan
melalui pengembangan. Pengembangan ini terjadi dari masa kolonial sampai
sekarang, serta adanya pengembangan pendidikan islam. Dalam teori pendidikan secara filosofis teori
pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional. Teori pendidikan
secara psikologis terdapat pendidikan kognitif, humanisme, behaviorisme, dan
konstruksivisme.
2.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
aliran-aliran pendidikan?
2. Bagaimanakah
macam-macam aliran pendidikan klasik?
3. Bagaimanakah
pendidikan selama masa kolonial?
4. Bagaimanakah
gerakan baru dalam pendidikan?
5. Bagaimanakah
teori pendidikan secara filosofis?
6. Bagaimanakah
teori pendidikan secara psikologis?
BAB
II
ISI
1.
Aliran-Aliran
Pendidikan
Di dalam pelaksanaan pendidikan dan gagasan selalu dinamis sesuai dengan dinamika
manusia dan masyarakat sejak dulu hingga sekarang pendidikan selalu mengalami
perkembangan iptek yang berkembang di negara kita saat ini. Di dalam berbagai
kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tantang
aliran-aliran, telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Untuk itu kita
sebagai generasi penerus harus mengembangkan kebudayaan belajar mengajar dalam
pendidikan agar lebih baik dari sebelumnya agar negara lebih maju dan
berkembang.
Aliran
Klasik dalam Pendidikan
Aliran-aliran
klasik yang meliputi aliran Empirisme, Nativisme, Naturalisme dan Konvergensi
merupakan benang-benang merah yang menghubungkan pemikiran-pemikiran pendidikan
masa lalu, kini dan mungkin yang akan datang.
Aliran-aliran tersebut mewakili berbagai variasi pendapat
tentang pendidikan mulai dari yang terendah sampai tingkat yang tinggi, seperti
SD, SMP sedangkan yang tertinggi SMA dan sekolah perguruan tinggi.
Sehubungan
dengan kajian tentang aliran-aliran pendidikan, perbedaan pandangan itu berawal
dari perbedaan pandangan tentang perkembangan manusia itu sendiri. Terdapat
perbedaan penekanan didalam suatu teori kepribadian tertentu tentang faktor
manakah yang paling berpengaruh dalam perkembangan kepribadian. Perkembangan
kepribadian itu bisa dipengaruhi oleh lingkungan karena dalam lingkungan
sehari-hari dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
1.1 Aliran
Empirisme
Menurut aliran ini manusia itu dilahirkan putih bersih seperti kertas
putih, artinya tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan selanjutnya tergantung pada pendidikan dan lingkungan.
Pendidik memegang peranan penting dengan menyediakan lingkungan pendidikan yang
akan diterima oleh anak sebagai pengalaman guru dan orang tua paling menentukan
hasil pendidikan. Menurut
pandangan empirisme pendidik memegang peranan yang sangat penting sebab
pendidikan kepada anak menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dna akan
diterima oelh anak sebagai pengalaman.
1.2 Aliran Nativisme
Menurut
aliran natuvisme manusia
dilahirkan dengan potensi-potensi yang sudah jadi, sehingga faktor pendidikan
dan lingkungan tidak ada pengaruhnya terhadap perkembangan anak, yang baik akan
menjadi baik dan yang jelek akan menjadi jelek. Aliran ini berpendapat
sekalipun diperlukan pendidikan, pendidikan tersebut hanya bertujuan untuk memelihara
dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir.
Istilah nativisme dari asal kata Native yang berarti
terlahir. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan
tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak. Penganut pandangan ini
menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi
jahat. Sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka ia akan menjadi
orang baik. Pembawaan buruk dan baik ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar.
1.3 Aliran
Naturalisme
Menurut aliran ini manusia itu pada waktu lahir mempunyai
pembawaan baik karena pada dasarnya manusia baik karena pada dasarnya
biarkan berkembang baik di alamnya. Hukum yang mutlak bagi pendidikan masa
anak-anak ialah tindakan belajar mengajak.
Pembawaan tidak akan berkembang dengan baik manakala
tidak ada dukungan pendidikan dan aturan lingkungan. Sebaliknya pendidikan atau
lingkungan tidak akan berhasil dengan baik manakala pada diri anak tidak ada
pembawaan yang mendukungnya. Seorang anak memang mempunyai potensi-potensi yang
berbeda-beda pada dirinya, jika potensi tersebut tidak dikembangkan tidak akan
dapat ditunjukkan oleh seseorang tersebut. Lingkungan juga dapat mempengaruhi
perkembangan dalam potensi-potensi anak.
1.4 Aliran Konvergensi
Dalam
aliran konvergensi seorang anak
dilahirkan di dunia ini sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk.
Itu semua tergantung pada lingkungan dan perkembangan potensi anak dalam
belajar menyikapi perilakunya agar dapat menjadi lebih baik. Tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang dalam diri anak tidak
dapat menghasilkan perkembangan anakyang optimal kalau memang diri anak tidak
terdapat bakat yang mengembangkan itu. Kemampuan dua orang anak (yang tinggal
dalam satu lingkungna yang sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama.
Itu disebabkan oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan situasi
lingkungan, biarpun lingkungnan kedua anak tersebut menggunakan bahasa sama.
2.
Pendidikan
selama Masa Kolonial
2.1 Pendidikan pada Masa Kolonial
Pada tahun 1816 VOC mengadakan
pendidikan bagi masyarakat keturunan asing/ Belanda yang diserahkan pada gereja
dengan menggunakan pengantar bahasa Belanda.
Setelah VOC runtuh kegiatan
pendidikan ditangani pemerintah langsung. Pengadaan pendidikan diperuntukkan
bagi pemenuhan akan kebutuhan tenaga tenaga pemerintahan.
1812
didirikan sekolah untuk anak
anak keturunan Belanda dengan mata pelajaran :
1.
menulis
2.
berhitung
3.
membaca
4.
agama
5.
bahasa
Pada tahun 1830 pada masa
tanam paksa didirikan sekolah untuk Bumi Putra. Hal ini disebabkan pemerintah
memerlukan tenaga terampil untuk pengawasan kegiatan tanam paksa/sebagai mandor
diperkebunan.
Pada tahun 1860 pemerintah
mendirikan pendidikan menengah untuk kaum keturunan asing dan para bangsawan.
Pada tahun 1867 pemerintah
membagi pendidikan menegah menjadi dua, yaitu :
1. Pendidikan menengah A yang ditempuh selama 5 tahun. Setelah lulus siswanya
dapat melanjutkan ke pendidikan atas
2. Pendidikan menengah B yang ditempuh selama 3 tahun. Setelah lulus siswanya
dapat melanjutkan ke pendidikan perwira, pegawai negri dan akademi perdagangan.
Pada tahun 1849 didirikan sekolah untuk Bumi Putra dengan menggunakan
bahasa Jawa di semua karesidenan ( pembantu gubenur pada masa sekarang).
Pada tahun 1851 didirkan
sekolah ahli kesehatan.
Pada tahun 1873 didirikan
sekolah pertukangan bagi anak anak berumur 7 – 16 tahun.
Pada tahun 1876 didirikan
sekolah pertanian di Bogor yang kemudian berkembang menjadi IPB ( Institut Pertanian Bogor ). Dan kedokteran hewan di Surabaya
yang kemudian merkembang menjadi Universitas
Airlangga.
Seiring perkembangan
Liberalisme arah pendidikan berubah. Terjadi penyetaraan (pada posisi penting
di pemerintahan) antara Bumi Putra dengan bangsa Belanda atau keturunan Belanda
dengan menggunakan bahasa Melayu. Pada akhir abad 19 perkembangan pendidikan untuk Bumi Putra berkembang
muncul sekolah–sekolah untuk perempuan, diantaranya :
1.
Sekolah untuk
perempuan yang pelopori oleh RA Kartini.
2.
Sekolah untuk
istri yang dipelopori Dewi Sartika.
2.2 Pendidikan
Islam pada Masa Pergerakan
Pendidikan
Islam pada masa kolonial, umumnya dalam bentuk pesantren dan madrasah.
Pesantren dan madrasah merupakan jenis sekolah yang coraknya bertolak belakang
dengan sekolah yang diperkenalkan pemerintah kolonial, baik dari sudut isi
pengajaran maupun cara pendidikan. Pendidikan Islam pada masa kolonial
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Pendidikan Islam Muhammadiyah
Lembaga pendidikan Muhammadiyah yang muncul pada masa kolonial antara lain Hollands Inlands School (sekolah guru) di Yogyakarta, 32 buah Sekolah Dasar Lima Tahun, sebuah Schakel School, 14 buah Madrasah. Lembaga pendidikan ini juga mendirikan HISP Muhammadiyah, Mulo Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Muhammadiyah.
2. Pendidikan Islam NU (Nahdlatul Ulama)
Salah satu kegiatan NU dalam bidang pendidikan adalah membangun madrasah yang berdasarkan agama Islam. Lembaga pendidikan yang didirikan oleh organisasi NU pada masa kolonial antara lain:
a) Madrasah Alawiyah, dengan lama belajar 2 tahun
b) Madrasah Ibtidaiyah, dengan lama belajar 3 tahun
c) Madrasah Tsanawiyah, dengan lama belajar 3 tahun
d) Madrasah Mu'alimin Wustha, dengan lama belajar 2 tahun
e) Madrasah Mu'alimin Lilya, dengan lama belajar 3 tahun
1. Pendidikan Islam Muhammadiyah
Lembaga pendidikan Muhammadiyah yang muncul pada masa kolonial antara lain Hollands Inlands School (sekolah guru) di Yogyakarta, 32 buah Sekolah Dasar Lima Tahun, sebuah Schakel School, 14 buah Madrasah. Lembaga pendidikan ini juga mendirikan HISP Muhammadiyah, Mulo Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Muhammadiyah.
2. Pendidikan Islam NU (Nahdlatul Ulama)
Salah satu kegiatan NU dalam bidang pendidikan adalah membangun madrasah yang berdasarkan agama Islam. Lembaga pendidikan yang didirikan oleh organisasi NU pada masa kolonial antara lain:
a) Madrasah Alawiyah, dengan lama belajar 2 tahun
b) Madrasah Ibtidaiyah, dengan lama belajar 3 tahun
c) Madrasah Tsanawiyah, dengan lama belajar 3 tahun
d) Madrasah Mu'alimin Wustha, dengan lama belajar 2 tahun
e) Madrasah Mu'alimin Lilya, dengan lama belajar 3 tahun
3.
Gerakan Baru
dalam Pendidikan
3.1
Pengajaran Alam Sekitar
Pengajaran
alam sekita merupakan gerakan pendidikan yang mendekatkan anak pada alam
sekitarnya. Prinsip dari pengajaran alam sekitar adalah:
a.
Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat
meragakan secara langsung.
b.
Memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak
aktif atau giat.
c.
Memungkingkan memberikan pengajaran totalitas.
d.
Dapat memberikan anak bahan apersepsi intelektual yang
kukuh.
e.
Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi
emosional.
3.2
Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran
ini merupakan gerakan yang telah mendorong berbagai upaya agar dalam kegiatan
belajar mengajar diadakan berbagai variasi sehingga perhatian siswa tetap
terpusat pada bahan ajaran.
3.3
Sekolah Kerja
Gerakan
sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan
yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. Gerakan ini juga
meluas sampai ke Indonesia, yang dikenal dengan istilah sekolah kejuruan.
4.
Teori
Pendidikan secara Filosofis
No.
|
Filsafat Pendidikan
|
Teori Pendidikan
|
1
|
Essensialisme dan
parenialisme
|
Pendidikan klasik
(akademik)
Teori ini menekankan
pada intelektual manusia dari budaya masa lalu hingga sekarang.
|
2
|
Naturalisme dan
progesivisme
|
Pendidikan pribadi
(humanistik)
Teori ini bertujuan
untuk membentuk aktualisasi diri seseorangsecara utuh. Dengan melalaui proses
evaluasi, proses, dan hasil. Teori ini dilakukan dengan menggunakan aktive
learning.
|
3
|
Pragmatisme
|
Pendidikan teknologi
Teori
ini di lihat dari hardwere, softwere, dan evaluasi hasil. Strategi yang
digunakan dalam pembelajaran dengan melakukan pemecahan masalah dan
pendekatan saintifik.
|
4
|
Rekontruksionisme dan
kontruktivisme
|
Pendidikan interaksional
Teori ini bertujuan
untuk
1.
Dapat membentuk manusia menjadi agen pembaharu
masyarakat.
2.
Peserta didik mampu memecahkan
masalah alam dan masalah sosial
3.
Mampu menyiapkan warga negara
yang baik.
|
5.Teori Pendidikan secara
Psikologis
Merupakan wujud implementasi tentang
bagaiman belajar dan pembelajaran.
1. Kognitif
Manusia belajar dan memahami proses
pembentuka kognitif.
2. Humanisme
Manusia belajar dan berupaya mencapai
kedewasaan, menjadi manusia yang utuh, serta mencapai aktualisasi diri. Trori
tentang memanusiakan manusia.
3. Behaviorisme
Teori tentang perilaku manusia, yaitu
manusia belajar dan berupaya mengubah atau membentuk perilaku dan memanfaatkan
tekhnologi dalam pembelajaran atau strategi penerapan tekhnologi alat dan
sistem.
4. Konstruktivisme
Manusia belajar berupaya membangun
pengetahuan baru dari pengalaman sebelumnya sebagai proses untuk menyelesaikan
masalah. Manusia harus aktif, kreatif, dan mandiri.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam
pendidikan terdapat empat aliran klasik pendidikan, yaitu aliran pendidikan
empirisme, aliran pendidikan nativisme, aliran pendidikan naturalisme, dan
aliran pendidikan konvergensi. Pendidikan tidak muncul secara tiba-tiba,
melainkan melalui pengembangan. Pengembangan ini terjadi dari masa kolonial
sampai sekarang, serta adanya pengembangan pendidikan islam. Dalam teori pendidikan secara filosofis teori
pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional. Teori pendidikan
secara psikologis terdapat pendidikan kognitif, humanisme, behaviorisme, dan
konstruksivisme.
2.
Saran
Sebagai
manusia harus selalu belajar. Banyak teori pendidikan yang bisa kita
kembangkan. Dan sebagai guru yang baik harus bisa mengerti pendidikan mana yang
terbaik untuk peserta didiknya. Di dalam pembuatan makalah ini saya memiliki
banyak kesalahan dalam penulisan. Bila ada saran atau kritikan dengan makalah
ini mohon di sampaikan.
Daftar
Pustaka
Munib A, dkk, 2010. Pengantar Ilmu Pendidikan. Pusat
Pengembangan MKU UNNES. Semarang.
Juhri, 2009. Landasan dan Wawasan Pendidikan. Lampung.
Lemut UM Metro Press.
http://mrsboys.blogspot.com/2011/11/tugas-pengantar-pendidikan-aliran.html.
di akses pada tanggal 30 Oktober 2013
http://www.academia.edu/3076170/Aliran-aliran_teori_pendidikan.
di akses pada tanggal 30 Oktober 2013
http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/10/perkembangan-pendidikan-islam-pada-masa.html.
di akses pada tanggal 1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar