Kamis, 16 Januari 2014

laporan Observasi SD NEGERI 1 SAWANGAN




images.jpg

LAPORAN OBSERVASI SD

Di susun untuk memenuhi tugas akhir semester 1
Mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Drs. Purnomo, M.Pd

Di susun oleh :

ARINA SAROFAH
1401413373
Rombel 6


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat_Nya, sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang bertema tentang kegiatan pembelajaran di SD NEGERI 1 SAWANGAN. Laporan penelitian ini dibuat guna menyelesaikan tugas Pengantar Ilmu Pendidikan.
Banyak pihak yang terlibat selama kami melakukan penelitian maupun dalam penulisan hasil penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Kepala Sekolah dan Guru SD NEGERI 1 SAWANGAN
2.      Ibu Suratminah, S.Pd sebagai  guru kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
3.      Siswa-siswa kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN

Saya sebagai penulis menyadari dalam menyusun laporan hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
















                                                       Daftar isi

Kata Pengantar.....................................................................................................        i
Daftar isi..............................................................................................................       ii
Pendahuluan
1.      Latar Belakang...................................................................................................         1
2.      Rumusan Masalah...............................................................................................        1
3.      Tujuan ................................................................................................................        1
4.      Manfaat .............................................................................................................         2
Kajian Pustaka
1.      Model Pembelajaran .........................................................................................         3
2.      Strategi Pembelajaran ......................................................................................          4
3.      Teknik Pembelajaran .......................................................................................           4
Hasil Observasi
1.      Kegiatan Pembelajaran ......................................................................................        6
2.      Metode Pembelajaran  ......................................................................................         7
3.      Pendekatan Pembelajaran .................................................................................         8
4.      Menejemen Pembelajaran ................................................................................          8
Penutup
1.      Simpulan ..........................................................................................................          10
2.      Saran .................................................................................................................         10
Daftar Pustaka ......................................................................................................      11
Lampiran



PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dalam suatu proses pembelajaran harus terjadi kerjasama yang baik antara siswa dan guru. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran harus bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid. Pada anak usia sekolah dasar, anak cenderung lebih tertarik pada pemebalajaran yang melibatkan mereka secara langsung, karena mereka akan lebih paham dan mengerti dengan pembelajaran yang konkret.
Permasalahan pendidikan akan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk menjadikan suatu pembelajaran menjadi tempat tukar pikiran antar siswa melalui berbagai pendekatan, model serta metode yang cocok untuk diterapkan pada anak usia sekolah dasar. Guru harus bisa merangkum itu semua menjadi sebuah strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN ini dilaksanakan untuk mengetahui bahwa guru melakukan pengajaran di dalam kelas dengan menggunakan sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran, guru mempunyai acauan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

1.2 Rumusan Masalah
1.  Bagaimankah kegiatan pembelajaran dikelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN?
2. Apakah guru kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN telah menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat?
3. Bagaimanakah pendekatan guru dan siswa dalam pembelajaran?
4. Bagaimanakah menejemen pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN?

1.3 Tujuan Observasi
1. Mengetahui proses pembelajaran dikelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
2. Menganalisis metode atau model pembelajaran yang digunakan kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
3. Menganalisis pendekatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
4. Menganalilis menejemen pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN

1.4 Manfaat Observasi
1. Sebagai masukan bagi guru dalam mengelola dan meningkatkan kedisiplinan belajar dalam proses pembelajaran.
2. Motivasi bagi guru dalam memberikan pembelajaran yang menarik dan interaktif.
3. Bagi penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan karena telah terjun langsung ke lapangan yaitu dengan melakukan observasi.














KAJIAN PUSTAKA
2.1  Model Pembelajaran
Model pembelajaran sangatlah bervariasi tetapi yang kami kuasai adalah model pembelajaran seperti model pembelajaran koorperatif, kontekstual, realistik, dan model pembelajaran konvensional.

2.1.1        Model peembelajaran kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja,membantu diantara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam kelompok. Pada pembelajaran kooperatif keberhasilan belajar tidak hanya tergantung dari guru dan kemampuaan indivindu secara utuh, tetapi juga dari pihak yang terlibat dalam pembelajaran itu. Pembelajaran kooperatif memberi kepercayaan kepada siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam kelompok kecil, menyelesaikan suatu permasalahan atau mengerjakan tugas bersama. Hal ini berbeda dari pembelajaran kompetitif dimana para siswa berkompetensi untuk menjadi yang terbaik. Demikian juga pembelajaran kooperatif berbeda dari pembejaran  individual yang menuntut siswa untuk dapat bekerja sendiri.

2.1.2        Model pembelajaran kontekstual merupakan prosespembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan megaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Model pembelajaran kontekstual membantu guru mengaitkan antar materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

2.1.3        Model pembelajaran Realistik merupakan suatu model pembelajaran yang dilakuka oleh guru terhadap siswa dengan menampilkan hal – hal yang nyata yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran yang diajarkan.

2.1.4        Model pembelajarankonvensional merupakan Pembelajaran yang didasarkan pada asumsi-asumsi menurut model transmisi memandang bahwa pengetahuan terdiri dari potongan-potongan fakta. Siswa mempelajari pengetahuan atau keterampilan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Diasumsikan bahwa penguasaan terhadap pengetahuan atau keterampilan yang kompleks dapat dicapai secara langsung apabila siswa sebelumnya telah mempelajari bagian-bagian pengetahuan tersebut.


2.2  Strategi Belajar Mengajar

2.2.1        Pendekatan kelompok kecil
Kelompok kecil biasanya terdiri dari 2 sampai 5 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.2        Pendekatan kelompok sedang
Kelompok sedang biasanya terdiri dari 5 sampai 10 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.3        Pendekatan kelompok besar
Kelompok besar biasanya terdiri dari 20 sampai 30 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.2.4        Pendekatan kelompok clasikal
Kelompok clasikal biasanya terdiri dari 30 sampai 40 siswa dalam proses belajar mengajar.
2.3  Teknik dalam proses belajar mengajar
2.3.1 Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seseorang guru disekolah, yang dimana dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih indivindu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,memecahkan masalah dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
2.3.2   Teknik kerja kelompok
Teknik kerja kelompok dalah suatu cara mengajar, diman siswa didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusan mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
2.3.3   Teknik penemuan (discovery)
Tenik penemuan merupakan proses dimana seseorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasilimasikan sesuatu konsep atau prinsip yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti mengolong – golongkan, membuat dungaan membuat kesimpulan.
2.3.4   Tenik penyajian tanya jawab
Teknik penyajian tanya jawab ialah suatu cara untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannyauntuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau mengajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru agar dimengerti, bermanfaat dan dapat diingat dengan baik.
2.3.5   Teknik ceramah
Teknik ceramah adalah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana sesorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.





HASIL OBSERVASI
1.1    KEGIATAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Gambaran Objek Observasi
3.1.1.1 I dentitas Observer
Nama                                : Arina Sarofah
Tempat, tanggal lahir        : Banjarnegara, 25 Januari 1995
Semester                           : 1
Jurusan                             : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas                            : Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas                       : Universitas Negeri Semarang

3.1.1.2  Identitas Narasumber
Nama         : Suratminah, S.Pd
Jabatan      : Guru Kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN
3.1.1.3 Pelaksanaan Observasi
hari, tanggal          : Senin, 2 Desember 2013
pukul                     : 07.30 – 10.30 WIB
tempat                   : Kelas IV  SD NEGERI 1 SAWANGAN
alamat                    : Desa Sawangan, Kecamatan Leksono, Kabupaten      Wonosobo
jumlah peserta       : 41 siswa

3.1.2        Proses Pembelajaran
3.1.2.1  Membuka Pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
3.1.2.2  Mempersiapkan perlengkapan belajar mengajar
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
3.1.2.3  Tanya jawab
Guru memberikan gambar-gambar tentang bentuk-bentuk bangun, yaitu bangun datar dan bangun ruang dengan variasi gambar yang menarik. Sehingga para pesrta didik mampuk menebak gambar tersebut dengan tepat dan cepat.
3.1.2.4  Pemberian materi
Guru mulai memberikan materi tentang bangun mata pelajaran matematika. Guru menjelaskan tentang sisi dan rusuk pada bangun sambil memperlihatkan gambar tadi sebagai media pembelajaran. Guru saling berinteraksi dengan pesrta didik dengan adanya tanya jawab pada proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi sktif dan tidak membosankan. Walau keadaan di dalam rung kelas ramai karena masih ada beberapa peserta didik yang asyk ngobrol sendiri, namun guru mencoba menenangkan dan terus melakukan proses pembelajaran. Kemudian guru juga membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil untuk saling diskusi dari materi yang telah di sampaikan.
3.1.2.5  Diadakan kuis
Guru memberikan kuis tentang materi yang telah di berikan dengan memberika pertanyaan seputar gambar tadi.
3.1.2.6 Akhir kegiatan pembelajaran
Guru menyimpulkan materi yang  telah di sampaikan. Guru dan siswa melakukan do’a bersama dan selanjutnya guru memberi salam serta pesrta didik menjawab salam.

3.2      METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang di gunakan adalah dengan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode pemberian kuis. Metode yang dipilih juga sangat menentukan keberhasilan sustu pembelajaran, karena jalinan komunikasi dari guru kepada siswa, dari siswa kepada guru, maupun dari siswa kepada siswa lain harus terjalin dengan baik. Dengan metode diskusi akan terjadi pertukaran pikiran antar siswa dan saling berani mengungkapkan pendapatnya untuk mencari solusi dari seatu permasalahan serta menumbuhkan sifat kerja sama yang baik. Dengan metode tanya jawab peserta didik dapat bertanya tentang materi yang belum dipahami kepada guru, dan guru akan menjawab pertanyaan tersebut. Dengan metode pemberian kuis siswa mencoba menganailis kembali materi yang telah di sampaikan oleh guru.

3.3      PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN,  guru kelas menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Induktif. Pendekatan Induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang dilakukan berkali – kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Pendekatan induktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. Pendekatan induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Selain itu juga membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya dalam penerapannya. Melalui pertanyaan – pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan pendekatan pembelajaran induktif ini, jadinya sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, di mana guru harus menjadi pembimbing untuk membuat siswa berpikir.
Dalam pembelajaran di kelas IV SD NEGERI 1 SAWANGAN, guru mengadakan tanya jawab dengan gambar sebelum memulai pemberian materi untuk menjalin komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Setelah itu baru guru memberikan materi dan mengadakan diskusi dngan kelompok kecil. Kemudian guru memberikan kuis agar pesrta didik benar-benar bisa memahami materi yang telah di sampaikan.

3.4      MENEJEMEN PEMBELAJARAN
3.4.1 Pengunaan Bahasa
Penggunaan bahasa yang dilakukan sangatlah tepat karena disesuaikan dengan umur dan daya tangkap kata siswa. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.4.2        Penggunaan Waktu
Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.  Guru dapat memenejemen waktu dengan baik, sehingga semua materi dapat tersampaikan.

3.4.3        Variasi Gerak
Variasi gerak yang dilakukan guru pada proses pembelajaran sangat qpenyampaian materidengan beberapa gerakan tubuh yang dapat menarik siswa.

3.4.4        Teknik Bertanya
Teknik bertanya yang dilakukan guru sangat menarik. Pertanyaan yang diajukan bukanlah pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban melainkan pertanyaan yang jawabannya bervariasi dimana dapat membuat siswa dapat menemukan sendiri.

3.4.5        Penguasaan Kelas
Penguasaan kelas belum terlalu kondusif, karena masih ada dua orang yang ngobrol sendiri. Tapi guru berusaha untuk mengkondusifkan kelas.







PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan terdahulu, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran matematika kelas V SD NEGERI 1 SAWANGAN  berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini dikarenakan guru selalu mempertimbangan metode, model atau strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, dan tanya jawab. Proses pembelajaran matematika berjalan dengan optimal dan disenangi oleh peserta didik.

4.2 Saran
Dalam suatu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh guru adalah kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Selain itu guru juga harus menggunakan model, pendekatan dan metode yang tepat sehingga peserta didik dapat menerima informasi dengan optimal. Guru sebagai pemimpin dalam kelas diharapkan untuk memberikan lebih motivasi serta penghargaan berupa pujian pada peserta didik, dan sugestikan pada pemikiran, bahwa setiap peserta didik memliki pengetahuan, disinilah guru berperan sangat penting untuk menerapkan serta membimbing peserta didik untuk mengeksplor semua pengetahuan mereka.








Daftar Pustaka
Kyriacou Chris. 2009. Efectif Teaching theory and practice. Bandung: Nusa Media

http://syariffauzan.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-pair-check.html